Indonesia-Kuwait sepakati transaksi bisnis senilai Rp184,5 miliar
2 September 2019 17:45 WIB
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menghadiri Forum bisnis Indonesia-Kuwait yang diselenggarakan di Gedung Kamar Dagang dan Industri Kuwait (KCCI), Kuwait City, Senin (2/9/2019). ANTARA/Dok. Kemlu RI/am.
Jakarta (ANTARA) - Indonesia-Kuwait berhasil menyepakati transaksi bisnis senilai 13 juta dolar AS atau sekitar RP184,5 miliar di bidang perikanan, komoditas, penelitian digital untuk UMKM dan e-commerce, big data dan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Forum bisnis Indonesia-Kuwait digagas Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Kamar Dagang dan Industri Kuwait (KCCI) dan KBRI Kuwait di Gedung KCCI, Kuwait City, Senin,
di sela-sela pertemuan Sidang Komisi Bersama ke-1 Indonesia-Kuwait yang dipimpin menteri luar negeri kedua negara
“Kondisi ekonomi global yang tidak menentu mengharuskan para pelaku usaha bekerja lebih erat dan lebih keras," kata Menlu Retno Marsudi dalam keterangan tertulis Kemlu RI, Senin.
Baca juga: Tarik investasi dari Kuwait, Menlu Retno resmikan "Migas Corner"
Dalam sambutan Forum Bisnis Indonesia-Kuwait, Menlu Retno menyatakan dunia usaha merupakan mesin penggerak perekonomian dan mendorong pembangunan dan kesejahteraan.
“Dalam situasi saat ini, dibutuhkan terobosan dan bekerja di luar rutin agar ekonomi dunia dapat terus bergerak,” ujar Menlu Retno.
Dalam forum yang dihadiri pengusaha kedua negara, Menlu Retno menyampaikan tiga hal yang harus dilakukan dunia usaha dalam menyikapi kondisi ekonomi global dewasa ini.
Pertama, kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan dunia usaha.
“Pemerintah dan dunia usaha harus bergerak bersama. Sinergi adalah kata kunci," kata Retno.
Baca juga: Setelah Incheon, AP I jajaki pengelolaan Bandara Jeddah-Kuwait
Mekanisme kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha, maupun antara dunia usaha Indonesia dan Kuwait harus terus diperkuat.
Mekansime ini dapat memfasilitasi komunikasi semua pemangku kepentingan Indonesia dan Kuwait.
Kedua, infrastruktur bisnis Indonesia-Kuwait perlu terus diperkuat.
“Memfasilitasi akses pasar produk kedua negara adalah cara efektif untuk mendorong peningkatan volume perdagangan kedua negara,” tambah Menlu.
Baca juga: Dubes Kuwait puji hubungan bilateral dengan Indonesia
Saat ini, Indonesia dan Kuwait sepakat membentuk Komite Dagang Bersama untuk memfasilitasi perdagangan Indonesia-Kuwait.
Ketiga, memfokuskan kerja sama pada sektor yang menjadi unggulan Indonesia dan Kuwait.
“Kerja sama pada sektor energi dan e-commerce adalah sektor unggulan bagi kerja sama Indonesia dan Kuwait ke depan,” ujar Retno.
Forum Bisnis Indonesia-Kuwait ini dihadiri lebih dari 60 pengusaha kedua negara khususnya sektor UMKM yang melibatkan sektor migas, digital dan e-commerce, pertanian, perikanan, kesehatan, pendidikan, ritel, keuangan syariah, UKM, konstruksi, jasa, pakaian Muslim, dan pariwisata.
Baca juga: Arcandra : Kuwait tetap jadi mitra penting Indonesia
Forum bisnis Indonesia-Kuwait digagas Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Kamar Dagang dan Industri Kuwait (KCCI) dan KBRI Kuwait di Gedung KCCI, Kuwait City, Senin,
di sela-sela pertemuan Sidang Komisi Bersama ke-1 Indonesia-Kuwait yang dipimpin menteri luar negeri kedua negara
“Kondisi ekonomi global yang tidak menentu mengharuskan para pelaku usaha bekerja lebih erat dan lebih keras," kata Menlu Retno Marsudi dalam keterangan tertulis Kemlu RI, Senin.
Baca juga: Tarik investasi dari Kuwait, Menlu Retno resmikan "Migas Corner"
Dalam sambutan Forum Bisnis Indonesia-Kuwait, Menlu Retno menyatakan dunia usaha merupakan mesin penggerak perekonomian dan mendorong pembangunan dan kesejahteraan.
“Dalam situasi saat ini, dibutuhkan terobosan dan bekerja di luar rutin agar ekonomi dunia dapat terus bergerak,” ujar Menlu Retno.
Dalam forum yang dihadiri pengusaha kedua negara, Menlu Retno menyampaikan tiga hal yang harus dilakukan dunia usaha dalam menyikapi kondisi ekonomi global dewasa ini.
Pertama, kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan dunia usaha.
“Pemerintah dan dunia usaha harus bergerak bersama. Sinergi adalah kata kunci," kata Retno.
Baca juga: Setelah Incheon, AP I jajaki pengelolaan Bandara Jeddah-Kuwait
Mekanisme kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha, maupun antara dunia usaha Indonesia dan Kuwait harus terus diperkuat.
Mekansime ini dapat memfasilitasi komunikasi semua pemangku kepentingan Indonesia dan Kuwait.
Kedua, infrastruktur bisnis Indonesia-Kuwait perlu terus diperkuat.
“Memfasilitasi akses pasar produk kedua negara adalah cara efektif untuk mendorong peningkatan volume perdagangan kedua negara,” tambah Menlu.
Baca juga: Dubes Kuwait puji hubungan bilateral dengan Indonesia
Saat ini, Indonesia dan Kuwait sepakat membentuk Komite Dagang Bersama untuk memfasilitasi perdagangan Indonesia-Kuwait.
Ketiga, memfokuskan kerja sama pada sektor yang menjadi unggulan Indonesia dan Kuwait.
“Kerja sama pada sektor energi dan e-commerce adalah sektor unggulan bagi kerja sama Indonesia dan Kuwait ke depan,” ujar Retno.
Forum Bisnis Indonesia-Kuwait ini dihadiri lebih dari 60 pengusaha kedua negara khususnya sektor UMKM yang melibatkan sektor migas, digital dan e-commerce, pertanian, perikanan, kesehatan, pendidikan, ritel, keuangan syariah, UKM, konstruksi, jasa, pakaian Muslim, dan pariwisata.
Baca juga: Arcandra : Kuwait tetap jadi mitra penting Indonesia
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Azizah Fitriyanti
Copyright © ANTARA 2019
Tags: