Minahasa (ANTARA) - Sebanyak 16 kasus kebakaran lahan terjadi di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut) hingga 31 Agustus 2019, sebut Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Alex Mamesah, Senin.

"Kebakaran mungkin saja dipicu pembukaan lahan dengan membakar atau membuang puntung rokok," ujar Mamesah di Minahasa.

Dia menyebutkan, di Minahasa terdapat sebanyak lima tempat pembuangan sampah ilegal yang kemudian terbakar dan merambat hingga semak yang berdekatan.

Dia memperkirakan, dari 16 kasus kebakaran lahan yang terjadi di Minahasa telah menghanguskan belasan hektare lahan di beberapa tempat.

"Kami hanya berharap masyarakat tidak membuang puntung rokok di semak-semak kering atau membuka lahan dengan membakar. Memang membuka lahan dengan membakar tergolong cepat, tapi bisa berbahaya," sebutnya.

Sementara itu, di periode yang sama jumlah kasus kebakaran rumah sebanyak 17 kasus, kebanyakan akibat arus pendek listrik.

"Praktis ada sekitar lima unit pemadam kebakaran yang terus kita siagakan, termasuk dengan personel sebanyak 35 orang," katanya.

Dia berharap, masyarakat terus waspada sekaligus ikut mencegah agar tidak terjadi kebakaran.

Selain tidak membuang puntung rokok dan membuka lahan dengan cara membakar, masyarakat juga diimbau memastikan kompor, setrika, lilin, api atau bahan-bahan yang bisa memicu terjadinya api dalam keadaan mati.

Sebagaimana data BMKG, sebanyak 16 kecamatan di wilayah Sulawesi Utara (Sulut) siaga bencana kekeringan meteorologis.

Keenam belas kecamatan yang masuk kategori siaga itu menyebar di delapan kabupaten dan kota yaitu Kota Manado, Bitung, Kabupaten Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow Timur, Minahasa Tenggara, Minahasa Utara dan Kepulauan Sitaro.

Siaga kekeringan di Kota Bitung (Kecamatan Aertembaga, Lembeh Utara dan Matuari), Kota Manado (Mapanget, Malalayang dan Bunaken), Kabupaten Bolaang Mongondow (Kecamatan Bolaang dan Dumoga Utara).

Selanjutnya, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara(Kecamatan Kaidipang), Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Kecamatan Kotabunan), Kabupaten Minahasa Utara (Kecamatan Likupang Barat), Likupang Timur dan Wori), Kabupaten Minahasa Tenggara (Kecamatan Ratahan) dan Kabuaten Kepulauan Sitaro (Kecamatan Siau Tengah dan Tagulandang).

Baca juga: Cegah karhutla, masyarakat Sulut diajak berperan aktif
Baca juga: 358 titik panas merubung Sumatera, paling banyak di Riau
Baca juga: Polisi amankan seorang warga akibat karhutla di Flores Timur