Polisi amankan seorang warga akibat karhutla di Flores Timur
2 September 2019 08:56 WIB
Sejumlah petugas Kepolisian Resor Flores Timur memantau lokasi kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di wilayah Gunung Lewotobi, Kecamatan Ilebura, Kabuaten Flores Timur, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara. (Foto Dok. Polres Flores Timur.)
Kupang (ANTARA) - Kepolisian Resor Flores Timur mengamankan seorang warga berinisal DW akibat peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di lereng Gunung Lewotobi, Kecamatan Ilebura, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
“Tersangka DW saat ini kami amankan di Polsek Wulanggitang karena melakukan pembakaran lahan yang mengakibatkan kebakaran hutan di lereng Gunung Lewotobi,” kata Kepala Kepolisian Resor Flores Timur AKBP Deni Abrahams kepada Antara ketika dikonfirmasi dari Kupang, Senin.
Ia mengatakan, peristiwa kebakaran di wilayah kabupaten bagian timur Pulau Flores itu terjadi pada Jumat (30/8/2019) sekitar Pukul 11.00 Wita.
Dijelaskannya, peristiwa ini bermula dari pelaku DW yang merupakan warga Desa Klantanlo, Kecamatan Wulanggitang yang melakukan pembukaan lahan di hutan tutupan dengan cara membakar.
Kondisi musim panas dan angin kencang, lanjutnya, mengakibatkan kobaran api cepat meluas hingga ke wilayah hutan lindung di sekitar Gunung Lewotobi.
Baca juga: BNPB: Kebakaran lahan paling luas di NTT tanpa asap
Baca juga: Waspadai karhutla di delapan kabupaten di NTT
Baca juga: BMKG catat 9 titik panas di NTT
“Sumber apinya diketahui dari pembakaran lahan yang dilakukan saudara DW ini dan sulit dipadamkan karena angin kencang membuat api cepat merambat,” katanya.
Deni mengatakan, sejak peristiwa karhutla itu, sejumlah petugas polisi yang bertugas di Kecamatan Ilebura bersama masyarakat Desa Klatanlo langsung turun ke lapangan untuk melakukan pemadaman.
Hanya saja, lanjutnya, api belum berhasil dipadamkan akibat lokasi kebakaran yang sulit dijangkau di bawah kaki Gunung Lewotobi.
“Sampai Minggu (1/9) malam, api belum berhasil dipadamkan dan belum diketahui luas lahan hutan yang sudah terbakar,” katanya.
“Tersangka DW saat ini kami amankan di Polsek Wulanggitang karena melakukan pembakaran lahan yang mengakibatkan kebakaran hutan di lereng Gunung Lewotobi,” kata Kepala Kepolisian Resor Flores Timur AKBP Deni Abrahams kepada Antara ketika dikonfirmasi dari Kupang, Senin.
Ia mengatakan, peristiwa kebakaran di wilayah kabupaten bagian timur Pulau Flores itu terjadi pada Jumat (30/8/2019) sekitar Pukul 11.00 Wita.
Dijelaskannya, peristiwa ini bermula dari pelaku DW yang merupakan warga Desa Klantanlo, Kecamatan Wulanggitang yang melakukan pembukaan lahan di hutan tutupan dengan cara membakar.
Kondisi musim panas dan angin kencang, lanjutnya, mengakibatkan kobaran api cepat meluas hingga ke wilayah hutan lindung di sekitar Gunung Lewotobi.
Baca juga: BNPB: Kebakaran lahan paling luas di NTT tanpa asap
Baca juga: Waspadai karhutla di delapan kabupaten di NTT
Baca juga: BMKG catat 9 titik panas di NTT
“Sumber apinya diketahui dari pembakaran lahan yang dilakukan saudara DW ini dan sulit dipadamkan karena angin kencang membuat api cepat merambat,” katanya.
Deni mengatakan, sejak peristiwa karhutla itu, sejumlah petugas polisi yang bertugas di Kecamatan Ilebura bersama masyarakat Desa Klatanlo langsung turun ke lapangan untuk melakukan pemadaman.
Hanya saja, lanjutnya, api belum berhasil dipadamkan akibat lokasi kebakaran yang sulit dijangkau di bawah kaki Gunung Lewotobi.
“Sampai Minggu (1/9) malam, api belum berhasil dipadamkan dan belum diketahui luas lahan hutan yang sudah terbakar,” katanya.
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019
Tags: