Festival 1.000 Pohong digelar sambut Tahun Baru Hijriah di Lumajang
2 September 2019 04:40 WIB
Warga Kelurahan Kepuharjo, Kecamatan Lumajang, Jawa Timur mengarak berbagai olahan yang berbahan baku dari singkong dalam "Festival 1.000 Pohong" di Lumajang, Minggu (1/9/2019). (FOTO ANTARA/HO-Humas Pemkab Lumajang)
Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Dalam rangka memperingati Tahun Baru 1441 Hijriah dan HUT ke-74 Republik Indonesia, Ahad, warga Kelurahan Kepuharjo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur menggelar Festival 1.000 Pohong.
"Festival 1.000 Pohong ini merupakan kreativitas warga dalam mengolah singkong menjadi makanan yang menarik dan diminati masyarakat," kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq di Lumajang.
Pohong dalam bahasa daerah setempat adalah sebutan untuk singkong.
Festival 1.000 Pohong yang baru pertama kali diadakan di Kabupaten Lumajang tersebut mendapat apresiasi dari Bupati Lumajang, sehingga masyarakat akan didorong terus mengembangkan bakat-bakatnya dan festival pohong dapat dikenal masyarakat luar daerah.
"Saya sangat mendukung sekali inovasi dan kreativitas masyarakat dalam mengolah singkong, sehingga harapan saya ke depan itu terus dikembangkan mulai dari bentuk dan kemasannya agar kelihatan menarik," katanya.
Usai memberangkatkan jalan santai dan gunungan pohong, Bupati Lumajang menyempatkan mengunjungi gerai-gerai bazar yang menjual aneka ragam hasil olahan singkong di sepanjang Gang Durian Lumajang.
Sementara seorang warga Lumajang Kusniati mengapresasi warga Kelurahan Kepuharjo yang menggelar Festival 1.000 Pohong dengan membuat gunungan beragam kue yang berasal dari singkong.
"Mudah-mudahan festival ini digelar setiap tahun dan bisa menjadi ikon Kelurahan Kepuharjo untuk meningkatkan potensi wisata kuliner di Lumajang," katanya.
Dengan festival tersebut, lanjut dia, masyarakat Lumajang dapat mengenal berbagai olahan dari singkong yang dapat bernilai ekonomis tinggi karena harga singkong yang dijual mentah cukup terjangkau yakni Rp4.000 per kilogram.
"Kudapan berbahan singkong cukup menarik untuk disajikan, sehingga kami bisa menyuguhkan berbagai kue tradisional yang berbahan dari singkong dalam Festival 1.000 Pohong ini," kata Kusniati.
Baca juga: Profesor Achmad Subagio hidupkan lahan kritis dengan singkong
Baca juga: Pemerintah siapkan Rp4 miliar dana singkong rakyat
Baca juga: Kadin dorong pemerintah populerkan singkong
Baca juga: Lampung Tengah gelar festival kreasi olahan singkong
"Festival 1.000 Pohong ini merupakan kreativitas warga dalam mengolah singkong menjadi makanan yang menarik dan diminati masyarakat," kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq di Lumajang.
Pohong dalam bahasa daerah setempat adalah sebutan untuk singkong.
Festival 1.000 Pohong yang baru pertama kali diadakan di Kabupaten Lumajang tersebut mendapat apresiasi dari Bupati Lumajang, sehingga masyarakat akan didorong terus mengembangkan bakat-bakatnya dan festival pohong dapat dikenal masyarakat luar daerah.
"Saya sangat mendukung sekali inovasi dan kreativitas masyarakat dalam mengolah singkong, sehingga harapan saya ke depan itu terus dikembangkan mulai dari bentuk dan kemasannya agar kelihatan menarik," katanya.
Usai memberangkatkan jalan santai dan gunungan pohong, Bupati Lumajang menyempatkan mengunjungi gerai-gerai bazar yang menjual aneka ragam hasil olahan singkong di sepanjang Gang Durian Lumajang.
Sementara seorang warga Lumajang Kusniati mengapresasi warga Kelurahan Kepuharjo yang menggelar Festival 1.000 Pohong dengan membuat gunungan beragam kue yang berasal dari singkong.
"Mudah-mudahan festival ini digelar setiap tahun dan bisa menjadi ikon Kelurahan Kepuharjo untuk meningkatkan potensi wisata kuliner di Lumajang," katanya.
Dengan festival tersebut, lanjut dia, masyarakat Lumajang dapat mengenal berbagai olahan dari singkong yang dapat bernilai ekonomis tinggi karena harga singkong yang dijual mentah cukup terjangkau yakni Rp4.000 per kilogram.
"Kudapan berbahan singkong cukup menarik untuk disajikan, sehingga kami bisa menyuguhkan berbagai kue tradisional yang berbahan dari singkong dalam Festival 1.000 Pohong ini," kata Kusniati.
Baca juga: Profesor Achmad Subagio hidupkan lahan kritis dengan singkong
Baca juga: Pemerintah siapkan Rp4 miliar dana singkong rakyat
Baca juga: Kadin dorong pemerintah populerkan singkong
Baca juga: Lampung Tengah gelar festival kreasi olahan singkong
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: