Palu (ANTARA) - Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XIV Sulawesi Tengah, berupaya mempercepat pembangunan jalan layang (flyover) di Kelurahan Pantoloan, Kota Palu, agar proyek strategis ini bisa selesai tepat waktu.

Salah satu upaya akselerasi ini adalah pengalihan jalur jalan Trans Sulawesi Palu-Tolitoli di Kelurahan Pantoloan, sehingga arus lalulintas tidak lagi melintas di lokasi jalan nasional yang sedang ada pembangunan jalan layang tersebut.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Fly Over Pantoloan Aldino Angga yang dihubungi di Palu, Minggu (1/9) malam, mengemukakan pengalihan jalur itu hanya sebagian kecil saja guna menghindari kendaraan masuk ke area proyek karena bisa saling mengganggu.

"Kami sudah menyiapkan jalurnya dan pengalihan ini diharapkan tidak menghambat arus lalulintas di jalan nasional sekitar proyek sehingga kontraktor juga leluasa untuk mengerjakan proyek ini," ujarnya.

Dino, panggilan akrab Aldino menjelaskan, lalulintas dari arah Palu ke Tolitoli, mulai 1 September 2019 dialihkan ke pertigaan jalan trans di Vinase, melalui Jalan Tompotika, Jalan Sabande dan keluar ke jalan trans di samping Kantor Karantina Hewan Provinsi Sulteng.

Sedangkan arus lalulintas dari arah Tolitoli ke Palu dialihkan ke Jalan Sabande di samping Kantor Karantina Hewan, ke Jalan Mangu i Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu, Jalan Sarumbona lalu keluar ke pertigaan jalan trans Vinase.

"Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan lalulintas sehubungan pengalihan arus lalulintas ini," ujar Dino.

Ia menambahkan bahwa pengalihan ini sudah mendapat persetujuan instansi terkait seperti dinas perhubungan dan kepolisian.

Sebelumnya, Dino menjelaskan bahwa pembangunan jalan layang yang dibiayai APBN Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) senilai Rp85 miliar dan dikerjakan PT. Pacifik Nusa Indah ini harus selesai akhir 2019.

"Masa kontraknya hanya 161 hari atau sekitar lima bulan terhitung awal kontrak 24 Juli 2019, jadi perlu percepatan agar bisa selesai tepat waktu," ujarnya.

Jalan layang Pantoloan sepanjang 906 meter ini dibangun untuk memperlancar arus lalulintas trans Sulawesi sehubungan dengan pengembangan KEK Palu di Kelurahan Pantoloan yang akan memiliki akses langsung dengan Pelabuhan Pantoloan yang memotong jalan trans Sulawesi.

Baca juga: Pemerintah diharap bangun kembali jalan Poros Palu-Palolo pascabencana
Baca juga: Jalan poros Palu-Bangga dibangun kembali tahun 2020
Baca juga: Sedang perbaikan, jalan Trans Sulawesi hanya dapat dilewati roda dua

Para pekerja bekerja ekstra pada Minggu (1/9) malam untuk menyiapkan box curvet Jalan Layang Pantoloan untuk mempercepat pengerjaan proyek strategis tersebut. (Antaranews Sulteng/HO-BPJN XIV)