Padang (ANTARA) - Sejarawan Indonesia yang juga guru besar sejarah Universitas Negeri Padang (UNP), Sumatera Barat, Prof. Dr. Mestika Zed, MA meninggal dunia di RSUP M. Djamil Padang, Minggu, pukul 08.00 WIB

"Kami keluarga besar UNP kehilangan guru besar terbaik dan menyampaikan duka mendalam. Almarhum adalah sosok yang sangat berintegritas dan peduli dengan sejarah Indonesia dan Sumatera Barat," kata Rektor UNP Ganefri di Padang, Minggu.

Ia menyebutkan almarhum tidak ada riwayat sakit atau sedang dalam perawatan. Namun, Minggu pagi hanya mengeluhkan sesak nafas, kemudian keluarga membawa ke RSUP M. Djamil Padang.

Bagi Ganefri, sosok seorang Mestika Zed adalah ilmuwan sejati, almarhum selalu menampilkan pemikiran-pemikiran original dari pengetahuannya. banyak buku sudah dihasilkan oleh Mestika Zed.

"Beliau orang yang sangat peduli dengan perkembangan UNP, sosok yang sangat pekerja keras dan betul-betul seorang 'scientis' dalam ilmu sosial," katanya.

Ia menambahkan setelah disemayamkan di Kampus UNP, jenazah akan dishalatkan di Masjid Al Azhar UNP, kemudian akan diantar ke kampung halamannya di Kenagarian Batu Hampa, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat.

Salah seorang sahabat almarhum, Afrifah Khadir yang juga Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNP, mengaku terkejut karena beberapa hari lalu almarhum masih terlihat segar dan sehat serta masih sempat menghadiri kuliah umum.

"Tidak ada tanda beliau sedang sakit, kami sangat terkejut, teman-teman di ICMI langsung berhenti rapat mendengar kabar tersebut," katanya.

Bagi Afrifah, almarhum adalah sosok yang kritis, humoris, ramah, serta dekat dengan mahasiswa dan dosen, dan pada rapat selalu menyampaikan ide-ide yang brilian yang tidak terpikirkan oleh orang lain.

Prof. Dr. Mestika Zed, MA lahir 19 September 1955 di Batu Hampar, Kabupaten Limapuluh, Kota Provinsi Sumatera Barat. Memulai pendidikan D3 Pendidikan Sejarah di IKIP Padang, S1 Ilmu Sejarah di Fakultas Ilmu Budaya UGM Yogyakarta, S2 Ilmu Sejarah diraih di Universitas Indonesia, dan Program Doktor di Universitas Vrije Belanda.

Ia pernah menjabat Ketua Prodi Ilmu Sejarah Fakultas Sastra Unand pada 1995, Ketua Pusat Kajian Sosial Budaya dan Ekonomi ( PKSBE) FIs UNP sejak 1998.

Ia telah menghasilkan buku terbitan nasional dalam bidang sejarah, ilmu sosial, metodologi sejarah, pernah dinobatkan sebagai tokoh antikorupsi Indonesia bersama Prof.Dr Saldi Isra, seorang doktor ilmu hukum Unand yg kini hakim Mahkamah Konsitusi RI dengan lembaga FPSB (Forum Peduli Sumatera Barat) pada 2004.

Beberapa buku karyanya, antara lain Somewhere in the Jungle: Pemerintah Darurat Republik Indonesia, Pustaka Utama Grafiti, 1997. Sumatra Barat di Panggung Sejarah, 1945-1998, Pustaka Sinar Harapan, 1998, Ahmad Husein: Perlawanan Seorang Pejuang, Pustaka Sinar Harapan, 2001. Kepialangan Politik dan Revolusi, Palembang 1900-1950, LP3ES, 2003, Giyugun: Cikal-bakal Tentara Nasional di Sumatra, LP3ES, 2005 dan Metode Penelitian Kepustakaan, Yayasan Obor Indonesia, 2008.

Baca juga: Novel berbahasa Minangkabau ditulis guru besar UNP
Baca juga: Kemenlu bahas konsep Indo-Pasific bersama ilmuwan mancanegara