Jakarta (ANTARA News) - Operator Blok Masela, Inpex Masela Ltd, mengajukan investasi pengembangan gas di blok yang terletak di Laut Timor dan berbatasan dengan Australia sebesar 14,5 miliar dolar AS. Kepala Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas), R Priyono, di Jakarta, Jumat, mengatakan nilai investasi tersebut dengan asumsi Inpex membangun fasilitas pengolahan gas terapung (floating storage) sekaligus kilang gas alam cair (LNG) melalui skema hulu (upstream). "Namun, kalau LNG `plant`-nya memakai pola `downstream,` maka investasi Inpex jauh lebih murah," katanya. Pengembangan Masela dengan skema hulu itu sudah disampaikan Inpex kepada BP Migas dalam rencana pengembangan (POD), Selasa (27/5). Namun, BP Migas masih meminta agar Inpex juga mengkaji pengembangan Masela yang diperkirakan memiliki cadangan gas mencapai 10 triliun kaki kubik tersebut dengan pola hilir. "Kami akan pilih mana yang lebih menguntungkan," kata Priyono. Investasi Masela yang cukup besar dikarenakan sulitnya kondisi alam, yakni cadangan gasnya terletak di laut dengan kedalaman hingga 4.000 meter. Inpex yang merupakan perusahaan asal Jepang memegang 100 persen kepemilikan (participating interest/PI) Masela. Kontrak kerja sama Blok Masela antara pemerintah dan Inpex ditandatangani 16 Nopember 1998. (*)