PMII minta Pansel Capim KPK jangan diganggu, biar bekerja profesional
31 Agustus 2019 20:11 WIB
Arsip-Sembilan orang pansel capim KPK yaitu Yenti Garnasih, Indriyanto Senoadji, Harkristuti Harkrisnowo, Marcus Priyo Gunarto, Diani Sadia Wati, Mualimin Abdi, Hendardi, Hamdi Moeloek dan Al Araf serta dua orang panelis yaitu sosiolog hukum Universitas Indonesia Meutia Ghani-Rochman dan pengacara Luhut Pangaribuan berfoto seusai menyelesaikan uji publik di gedung Sekretariat Negara Jakarta, Kamis (29/8/2019). (ANTARA/Desca Lidya Natalia)
Jakarta (ANTARA) - Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) meminta semua pihak tidak mengganggu Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK) dan memberi kesempatan mereka bekerja profesional.
"Kita harus mendukung pansel bekerja dengan profesional. Biarkan mereka fokus, jangan diusik karena akan mengganggu kosentrasinya dalam menyeleksi Capim KPK," kata Sekretaris Jenderal PB PMII Sabolah Al Kalamby, di Jakarta, Sabtu.
Menurut PB PMII, hujan kritik dan tudingan dari berbagai pihak selain mengganggu konsentrasi Pansel Capim KPK dalam memilih kandidat terbaik, juga akan berdampak pada kepercayaan publik terhadap hasil seleksi nantinya.
"Kerja pansel itu tidak mudah, membutuhkan konsentrasi. Jika terus diusik maka konsentrasinya pasti akan terganggu," kata Sabolah.
PB PMII berharap Pansel Capim KPK tidak terpengaruh oleh apa pun, termasuk tekanan atau pun tudingan-tudingan miring terhadap pansel.
"Jangan terpengaruh oleh siapa pun dalam bentuk apa pun yang belakangan ini sangat terasa ada penggiringan opini publik untuk mendelegitimasi pansel dan capim," ujar Sabolah.
PB PMII mengimbau kepada publik agar tidak terpengaruh terhadap banyaknya tudingan-tudingan yang dialamatkan kepada Pansel Capim KPK.
"Mari kita dukung dan memberikan kepercayaan agar pansel bisa bekerja maksimal. Kita tahu KPK menjadi salah satu harapan masyarakat untuk mengatasi korupsi di negara ini," kata Sabolah pula.
"Kita harus mendukung pansel bekerja dengan profesional. Biarkan mereka fokus, jangan diusik karena akan mengganggu kosentrasinya dalam menyeleksi Capim KPK," kata Sekretaris Jenderal PB PMII Sabolah Al Kalamby, di Jakarta, Sabtu.
Menurut PB PMII, hujan kritik dan tudingan dari berbagai pihak selain mengganggu konsentrasi Pansel Capim KPK dalam memilih kandidat terbaik, juga akan berdampak pada kepercayaan publik terhadap hasil seleksi nantinya.
"Kerja pansel itu tidak mudah, membutuhkan konsentrasi. Jika terus diusik maka konsentrasinya pasti akan terganggu," kata Sabolah.
PB PMII berharap Pansel Capim KPK tidak terpengaruh oleh apa pun, termasuk tekanan atau pun tudingan-tudingan miring terhadap pansel.
"Jangan terpengaruh oleh siapa pun dalam bentuk apa pun yang belakangan ini sangat terasa ada penggiringan opini publik untuk mendelegitimasi pansel dan capim," ujar Sabolah.
PB PMII mengimbau kepada publik agar tidak terpengaruh terhadap banyaknya tudingan-tudingan yang dialamatkan kepada Pansel Capim KPK.
"Mari kita dukung dan memberikan kepercayaan agar pansel bisa bekerja maksimal. Kita tahu KPK menjadi salah satu harapan masyarakat untuk mengatasi korupsi di negara ini," kata Sabolah pula.
Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019
Tags: