Bandung (ANTARA News) - Puluhan pengusaha dari beberapa daerah di Indonesia, Kamis (29/5), berdatangan ke Kota Bandung untuk bertemu dengan Ahmad Zaini Suparta SH, pria asal Tasikmalaya yang menjanjikan pinjaman lunak triliunan rupiah tanpa bunga. Mereka hadir untuk menghadiri "Public Expose Multi Project" dengan tema "Membangun Perekonomian Indonesia" di Gedung Graha Siliwangi Jalan Aceh Kota Bandung sekaligus untuk memastikan kemajuan proposal pinjaman yang mereka ajukan kepada pria yang disebut-sebut memiliki dana Rp250 triliun itu. Namun pertemuan itu tidak berlangsung mulus, menyusul pihak pengelola Gedung Graha Siliwangi tidak mengijinkan penggunaan gedung milik Kodam III Siliwangi itu karena panitia belum menuntaskan kewajibannya serta belum ada perijinan dari aparat kepolisian. Karena tidak mendapatkan izin, akhirnya pertemuan dialihkan ke GOR Istana Bunga di kawasan Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Kehadiran para pengusaha itu atas undangan Yayasan Galuh Pakuan yang juga bertindak sebagai salah satu project owner yang mengajukan proposal permohonan bantuan lunak kepada Ahmad Zaini Suparta. Sementara itu sosok Ahmad Zaini Suparta sendiri `misterius` pasalnya para project owners itu sebelumnya tak pernah bertemu dengan pria itu asal Tasikmalaya Jawa Barat itu. "Saya diundang lewat SMS untuk bertemu dalam publik ekspose ini sekaligus untuk menanyakan progres proposal pinjaman saya kepada beliau (Ahmad Zaini)," kata Abdul Karim, seorang pengusaha asal Bangka Belitung sambil memperlihatkan undangan via SMS yang diterimanya. Karim mengaku pimpinan PT Cita Mulia Pangkal Pinang itu mengajukan proposal pinjaman lunak tanpa bunga itu senilai Rp15 triliun untuk membangun rumah sakit modern di Bangka Belitung. "Saya yakin sekali dengan kesanggupan orang-orang dekat Pak Ahmad Zaini untuk memberikan pinjaman itu, kami tidak mengeluarkan uang sepeserpun untuk mengurus pinjaman ini," kata Abdul Karim. Abdul Karim menyebutkan, ia mendapat keterangan bahwa Ahmad Zaini Suparta memiliki dana sebesar Rp250 triliun untuk digulirkan. Sementara itu beberapa perusahaan yang disebut sebagai project owner yang juga mengajukan pinjaman itu juga terdiri dari beberapa perusahaan kontraktor, jasa keuangan, perdagangan dan yayasan ternama milik beberapa konglomerat di Indonesia. Keyakinan yang sama juga dilontarkan beberapa pengusaha lainnya yang berasal dari Banda Aceh, Kepulauan Riau, Palembang dan juga dari beberapa daerah di Jawa. Terkait sumber dana dari Ahmad Zaini Suparta, Humas kegiatan Public Ekspose Multi Project, Sofyan Tanjung menyebutkan, sumber dana diperoleh pria asal Tasikmalaya itu dari investasinya di beberapa perusahaan di luar negeri antara lain di Eropa dan Amerika Serikat. "Ia mempunyai perusahaan di luar negeri, dan investasi di beberapa lahan bisnis di luar negeri," kata Sofyan yang menjadi humas penyelenggara kegiatan itu. Meski gagal menggelar acara di Graha Siliwangi, para pengusaha itu tetap ikut mengikuti acara itu di GOR Istana Bunga yang berjarak sekitar 20 kilometer dari pusat kota Bandung itu. Akhirnya dalam pertemuan itu, sosok Ahmad Zaini Suparta muncul untuk pertama kalinya di antara para project owner itu dan berbicara di hadapan para undangan terkait rencana pencairan dana pinjaman itu. Para project owner itu mengajukan proposal pinjaman antara Rp50 miliar hingga Rp15 miliar yang menurut mereka akan digunakan untuk pembangunan sarana umum dan menggerakan perekonomian masyarakat. (*)