Lebak (ANTARA) - Ketua Fatayat Nahdlatul Ulama Kabupaten Lebak Siti Nurasiah menyampaikan ajakan kepada masyarakat Papua damai dan tidak melakukan aksi massa yang dapat menimbulkan kekerasan dan kerusakan fasilitas umum.

"Sejak dulu masyarakat Papua itu penuh kedamaian," kata Siti Nurasiah, di Lebak, Banten, Sabtu.

Masyarakat Papua diharapkan lebih mengedepankan dialog dengan melibatkan pemerintah setempat, tokoh agama dan tokoh adat dalam menyikapi persoalan.

Semua persoalan dapat diselesaikan dengan baik dan tidak perlu melakukan aksi massa yang berujung kekerasan dan merusak fasilitas umum.

Selama ini, kata dia, kondisi Tanah Cenderawasih mencekam akibat dikepung gelombang pengunjuk rasa dengan melakukan tindakan kekerasan dan perusakan. Bahkan, di antaranya tindakan kekerasan tersebut menimbulkan korban jiwa.

"Kami sebagai saudara juga sebangsa mengajak warga Papua agar damai dan tidak melakukan kekerasan dan kerusakan," katanya menegaskan.

Menurut dia, tindakan kekerasan dan anarkisme tidak dibenarkan dan melanggar hukum, sebab Indonesia merupakan negara hukum sehingga petugas keamanan terkait harus bertindak tegas untuk kedamaian Papua.

Selama ini, gejolak di Papua dipastikan ada kelompok-kelompok tertentu yang menginginkan lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), karena sumber daya alam Papua melimpah.

Padahal, kata dia, secara hukum internasional, Papua adalah bagian NKRI.
Baca juga: Papua Terkini - 463 siswa polisi dikerahkan bersihkan puing sisa demo

Karena itu, Fatayat NU Kabupaten Lebak mengajak masyarakat Papua jangan sampai terprovokasi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

"Kami yakin rakyat Papua mencintai kedamaian juga mencintai NKRI," katanya menegaskan.

Sementara itu, akademisi dari Kampus Perguruan Tinggi Latansa Mashiro Rangkasbitung, Kabupaten Lebak Mochamad Husen mengatakan Provinsi Papua itu mutlak bagian dari NKRI, sehingga pihak keamanan dapat bertindak tegas dan memproses secara hukum kepada massa pengunjuk rasa yang melakukan tindakan anarkis dan kekerasan.
Baca juga: Papua Terkini - Aktivitas masyarakat Jayapura kembali normal

Perbuatan anarkis tersebut karena mereka melakukan perlawanan terhadap hukum yang berlaku di Tanah Air.

Di mata hukum semua kedudukannya sama, sehingga harus ditegakkan supremasi hukum tanpa pandang bulu.

"Kami sangat memprihatinkan gejolak di Papua itu dipastikan ada yang menggerakan untuk menghancurkan NKRI," katanya pula.