Pemerintah pusat agar perhatikan akses telekomunikasi di perbatasan
31 Agustus 2019 14:38 WIB
Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid saat diwawancara awak media usai menghadiri jumpa pers Menteri Kominfo di Warung Makan Bambu Kuning Nunukan, Jumat malam. (30/8)
Nunukan (ANTARA) - Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid meminta Pemerintah memperhatikan akses telekomunikasi di perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan Utara karena banyak daerah tidak terjangkau sinyal telekomunikasi.
"Bahkan di Kabupaten Nunukan ini masih terdampak roaming dari negara tetangga Malaysia. Akibatnya, masyarakat setempat seringkali dirugikan dimana pulsa miliknya terkuras" katanya di Nunukan, Jumat malam, menanggapi rencana Kemen Kominfo yang akan meresmikan digitalisasi penyiaran di perbatasan.
Laura panggilan Bupati Nunukan menyatakan, wilayahnya masih banyak yang belum menikmati jaringan telekomunikasi akibat beberapa tower yang tidak berfungsi maksimal.
Dampaknya, penduduk di wilayah-wilayah terpencil belum menikmati jaringan telekomunikasi dengan baik sebagaimana yang dirasakan masyarakat perkotaan.
Ia mengungkapkan, belum maksimalnya layanan telekomunikasi di daerahnya menyebabkan akses perekonomian ikut terganggu.
Menurut Laura, saat ini memasuki era teknologi sudah saat memanfaatkan sarana telekomunikasi untuk memasarkan produknya baik sektor perkebunan, pertanian maupun hasil kerajinan tangan.
Sementara pemasaran secara online tersebut belum dapat dilakukan secara maksimal akibat jaringan telekomunikasi yang belum menyeluruh.
Baca juga: Menkominfo pastikan sinyal di perbatasan tidak bocor
Baca juga: Masyarakat perbatasan tak bisa nikmati akses komunikasi
Baca juga: Warga perbatasan masih terisolasi akses telekomunikasi
"Bahkan di Kabupaten Nunukan ini masih terdampak roaming dari negara tetangga Malaysia. Akibatnya, masyarakat setempat seringkali dirugikan dimana pulsa miliknya terkuras" katanya di Nunukan, Jumat malam, menanggapi rencana Kemen Kominfo yang akan meresmikan digitalisasi penyiaran di perbatasan.
Laura panggilan Bupati Nunukan menyatakan, wilayahnya masih banyak yang belum menikmati jaringan telekomunikasi akibat beberapa tower yang tidak berfungsi maksimal.
Dampaknya, penduduk di wilayah-wilayah terpencil belum menikmati jaringan telekomunikasi dengan baik sebagaimana yang dirasakan masyarakat perkotaan.
Ia mengungkapkan, belum maksimalnya layanan telekomunikasi di daerahnya menyebabkan akses perekonomian ikut terganggu.
Menurut Laura, saat ini memasuki era teknologi sudah saat memanfaatkan sarana telekomunikasi untuk memasarkan produknya baik sektor perkebunan, pertanian maupun hasil kerajinan tangan.
Sementara pemasaran secara online tersebut belum dapat dilakukan secara maksimal akibat jaringan telekomunikasi yang belum menyeluruh.
Baca juga: Menkominfo pastikan sinyal di perbatasan tidak bocor
Baca juga: Masyarakat perbatasan tak bisa nikmati akses komunikasi
Baca juga: Warga perbatasan masih terisolasi akses telekomunikasi
Pewarta: Rusman
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019
Tags: