"Para pelanggan di Jakarta akan tetap kita layani karena mereka merupakan pelanggan-pelanggan yang membutuhkan gas, terutama untuk jaringan rumah tangga," ujar Direktur Utama PGN Gigih Prakoso usai menghadiri konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Selain itu Gigih juga menambahkan bahwa PGN memiliki tugas bagaimana memperbesar penggunaan gas, terutama untuk sektor rumah tangga dan komersial. Di Jakarta sendiri banyak sektor komersial yang belum tersambungkan oleh jaringan pipa gas.
Baca juga: PGN sudah temui Bappenas bahas rancangan sistem pipa gas ibu kota baru
Dengan demikian fokus PGN yakni bagaimana Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia bisa mendapatkan pasokan gas bumi lebih banyak.
Sampai semester I 2019, PGN melayani lebih dari 350 ribu pelanggan dengan cakupan infrastruktur pipa gas bumi sepanjang lebih dari 10 ribu kilometer, termasuk jaringan gas untuk melayani sektor rumah tangga sepanjang lebih dari 3.800 kilometer.
Baca juga: PGN akan tambah 5.000 pelanggan sambungan gas di Penajam, Kaltim
Sebelumnya PGN sudah bertemu dengan Bappenas untuk ikut merancang sistem jaringan pipa distribusi gas untuk ibu kota baru negara yang rencananya berlokasi di sebagian wilayah Penajam Paser Utara dan sebagian lagi di Kuta Kertanegara, Kalimantan Timur.
Direktur Utama PGN Gigi Prakoso mengatakan pihaknya siap memasok dan membangun jaringan pipa gas beserta infrastrukturnya untuk lokasi ibu kota baru di wilayah provinsi Kalimantan Timur mengingat PGN telah memiliki operasional di provinsi tersebut.
PGN sangat mendukung pemindahan ibu kota negara Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur, mengingat daerah Kalimantan kaya akan sumber-sumber gas bumi.
Selain itu ibu kota baru di wilayah Kalimantan Timur juga kemungkinan akan didesain dengan menggunakan energi ramah lingkungan yakni sumber energi gas.
Baca juga: Pemindahan ibu kota diperkirakan sulit dikebut
Baca juga: Lahan negara tersedia untuk ibu kota di Penajam 200.000 hektare
Baca juga: Pemindahan ibu kota negara ke Kaltim telah melalui kajian strategis