Masyarakat Bali dan kru kapal angkatan laut Chili bersih-bersih pantai
30 Agustus 2019 14:54 WIB
Kru kapal angkatan laut Esmeralda dan calon taruna angkatan laut Chili serta masyarakat peserta aksi-aksi bersih sampah plastik berfoto bersama usai kegiatan (Antaranews Bali/Ni Luh Rhisma/2019)
Denpasar (ANTARA) - Sejumlah komponen masyarakat Bali beserta ratusan calon taruna dan kru kapal angkatan laut Chili "Esmeralda" melakukan aksi bersih-bersih sampah plastik di Pantai Mertasari Sanur, Denpasar, Jumat.
"Sekarang isu mengenai sampah plastik bukan hanya isu satu negara, dan sampah itu yang kita tahu beredar ke berbagai negara karena laut tidak ada batasnya," kata Deputi Bidang Koordinasi SDM, Iptek dan Budaya Maritim, Kemenko Bidang Kemaritiman Safri Burhanuddin disela-sela aksi bersih-bersih pantai tersebut.
Kegiatan tersebut sekaligus menindaklanjuti kerja sama Indonesia dengan Chili pada bidang kelautan dan perubahan iklim.
Baca juga: KLHK periksa ratusan kontainer berisi plastik impor
"Pemerintah Chili menaruh harapan yang sangat besar pula mengenai penanganan sampah ini dalam pembahasan sejumlah pertemuan tingkat dunia dan mereka mengusulkan untuk bisa bekerja sama dalam penanganan sampah," ucapnya pada acara yang juga diikuti kalangan pelajar, komunitas peduli lingkungan dan jajaran Dinas Lingkungan Hidup Kota Denpasar itu.
Bahkan pertemuan APEC tahun ini yang akan dilaksanakan di Chili menjadi salah agenda besar Indonesia bersama Chili, yang rencananya juga dihadiri Presiden Joko Widodo. "Isu ekonomi dan isu lingkungan menjadi dua kerja sama antara Chili dengan Indonesia," katanya.
Oleh karena itu, lanjut Safri dalam kedatangan kru kapal "Esmeralda" dengan calon taruna Angkatan Laut Chili ini mereka ikut dalam kegiatan aksi bersih-bersih pantai.
Safri menambahkan, kerja sama bidang kelautan dan perikanan antara Indonesia-Chili yang juga bisa dikembangkan mengenai penanganan penangkapan ikan ilegal dan pencemaran laut. Di samping itu kerja sama dalam mitigasi bencana karena Indonesia-Chili memiliki kondisi geologi yang relatif sama. "Mereka (Chili-red) punya gunung api aktif, di sana ada tsunami dan gempa bumi juga," katanya.
Baca juga: Kurangi sampah plastik jadi komitmen pelajar di Malang
Sementara itu, Claudio Maldonado Naveas, selaku kapten kapal angkatan laut Esmeralda menyebutkan jumlah kru kapal dan kadet atau calon taruna angkatan laut yang tergabung dalam pelayaran sebanyak 280 orang.
"Kami membawa pesan yang kuat tidak saja untuk Indonesia dan Chili saja, tetapi mari kita bekerja bersama untuk kelestarian lingkungan," ucapnya.
Lewat pelayaran yang melintasi berbagai negara diantaranya Australia, Selandia Baru, Indonesia, China, Jepang, Hawai dan negara-negara lainnya selama tujuh bulan dari Juni 2019-Januari 2020 itu, sekaligus untuk melatih kemampuan dan keahlian 100-an calon taruna angkatan laut dari Chili itu.
Aksi bersih-bersih sampah plastik tersebut juga dihadiri Duta Besar Chili Gustavo Ayares, Asisten Deputi Pendayagunaan Iptek dan Maritim Kemenko Bidang Kemaritiman Nani Hendiarti dan Asisten Deputi Bidang Jejaring Inovasi Maritim Kemenko Bidang Kemaritiman Latief Nurbana.
Baca juga: DLH: Sungai jangan dijadikan tempat membuang buang popok
"Sekarang isu mengenai sampah plastik bukan hanya isu satu negara, dan sampah itu yang kita tahu beredar ke berbagai negara karena laut tidak ada batasnya," kata Deputi Bidang Koordinasi SDM, Iptek dan Budaya Maritim, Kemenko Bidang Kemaritiman Safri Burhanuddin disela-sela aksi bersih-bersih pantai tersebut.
Kegiatan tersebut sekaligus menindaklanjuti kerja sama Indonesia dengan Chili pada bidang kelautan dan perubahan iklim.
Baca juga: KLHK periksa ratusan kontainer berisi plastik impor
"Pemerintah Chili menaruh harapan yang sangat besar pula mengenai penanganan sampah ini dalam pembahasan sejumlah pertemuan tingkat dunia dan mereka mengusulkan untuk bisa bekerja sama dalam penanganan sampah," ucapnya pada acara yang juga diikuti kalangan pelajar, komunitas peduli lingkungan dan jajaran Dinas Lingkungan Hidup Kota Denpasar itu.
Bahkan pertemuan APEC tahun ini yang akan dilaksanakan di Chili menjadi salah agenda besar Indonesia bersama Chili, yang rencananya juga dihadiri Presiden Joko Widodo. "Isu ekonomi dan isu lingkungan menjadi dua kerja sama antara Chili dengan Indonesia," katanya.
Oleh karena itu, lanjut Safri dalam kedatangan kru kapal "Esmeralda" dengan calon taruna Angkatan Laut Chili ini mereka ikut dalam kegiatan aksi bersih-bersih pantai.
Safri menambahkan, kerja sama bidang kelautan dan perikanan antara Indonesia-Chili yang juga bisa dikembangkan mengenai penanganan penangkapan ikan ilegal dan pencemaran laut. Di samping itu kerja sama dalam mitigasi bencana karena Indonesia-Chili memiliki kondisi geologi yang relatif sama. "Mereka (Chili-red) punya gunung api aktif, di sana ada tsunami dan gempa bumi juga," katanya.
Baca juga: Kurangi sampah plastik jadi komitmen pelajar di Malang
Sementara itu, Claudio Maldonado Naveas, selaku kapten kapal angkatan laut Esmeralda menyebutkan jumlah kru kapal dan kadet atau calon taruna angkatan laut yang tergabung dalam pelayaran sebanyak 280 orang.
"Kami membawa pesan yang kuat tidak saja untuk Indonesia dan Chili saja, tetapi mari kita bekerja bersama untuk kelestarian lingkungan," ucapnya.
Lewat pelayaran yang melintasi berbagai negara diantaranya Australia, Selandia Baru, Indonesia, China, Jepang, Hawai dan negara-negara lainnya selama tujuh bulan dari Juni 2019-Januari 2020 itu, sekaligus untuk melatih kemampuan dan keahlian 100-an calon taruna angkatan laut dari Chili itu.
Aksi bersih-bersih sampah plastik tersebut juga dihadiri Duta Besar Chili Gustavo Ayares, Asisten Deputi Pendayagunaan Iptek dan Maritim Kemenko Bidang Kemaritiman Nani Hendiarti dan Asisten Deputi Bidang Jejaring Inovasi Maritim Kemenko Bidang Kemaritiman Latief Nurbana.
Baca juga: DLH: Sungai jangan dijadikan tempat membuang buang popok
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019
Tags: