Jakarta (ANTARA) - Timnas putri petanque Indonesia mendapat undangan untuk berlaga di kejuaraan dunia petanque putri dan junior ke-17 di Phnom Penh, Kamboja, 18-23 November.

Presiden Pengurus Besar Federasi Olahraga Petanque Indonesia (PB FOPI) Caca Isa Saleh, di Jakarta, Kamis, mengungkapkan undangan itu diterima langsung dari federasi boules dan petanque Kamboja.

"Kita masuk ranking 5 Asia jadi kita bisa ikut kejuaraan dunia," kata Caca.

Namun demikian, FOPI pun masih mempertimbangkan undangan tersebut mengingat turnamen olahraga mirip bowling yang berasal dari Prancis itu digelar mepet dengan SEA Games 2019 di Filipina yang digelar satu pekan setelah partai final di Kamboja.

Baca juga: Petanque targetkan satu emas dan perak di SEA Games 2019

Jika pun jadi berangkat, tim putri petanque tidak akan dibebani target apa pun. "Menambah jam terbang saja," kata Caca.

Saat ini tim putri petanque diperkuat lima atlet pelatnas, salah satu yang menjadi unggulan adalah Mirda Wahyuni asal Jambi dan Soimah dari Jawa Tengah.

Baca juga: Lolos ke timnas, Mirda Wahyuni bidik emas di SEA Games 2019

Selain diundang ke kejuaraan dunia di Kamboja, timnas petanque mendapat invitasi untuk berpartisipasi ke turnamen Invitasi Internasional Petanque Thailand ke-2 yang digelar 5-10 September 2019.

Pada SEA Games 2019, tuan rumah hanya akan mempertandingkan empat dari 11 nomor petanque, yaitu double putra dan putri, serta triple putra dan putri.

Hal itu sangat disayangkan oleh PB FOPI karena timnas petanque Indonesia memiliki peluang besar meraih medali di nomor shooting.

Terakhir kali Indonesia meraih medali dari petanque di SEA Games ketika Annisa Alfath, yang kini sudah pensiun dari pelatnas, finis runner-up di nomor shooting putri di Singapura.

Baca juga: 273 atlet Petanque ikuti kualifikasi PON 2020 di Jakarta