Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian memastikan Polri akan mengamankan daerah Kalimantan Timur yang nantinya akan menjadi ibu kota RI yang baru.
Pengamanan dilakukan agar tidak terjadi resistensi dari penduduk setempat terkait wacana pemindahan Ibu Kota ini.
Pengamanan terutama di kawasan Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara sehingga masyarakat setempat merasa aman dan bisa menerima wilayahnya menjadi Ibu Kota RI yang baru.
"Kami jaga situasi masyarakat di sana agar mereka welcome dan tidak menimbulkan konflik atau resistensi," kata Jenderal Tito di Mabes Polri, Jakarta, Kamis.
Dikatakannya, sebagian dari satuan kerja Polri juga akan dipindahkan ke Kaltim. Untuk itu Polri akan membangun gedung perkantoran Polri dan asrama di Kaltim, yang desainnya disesuaikan dengan desain tata lahan pemerintah.
"Grand desain sudah dibuat. Kami akan sesuaikan dengan pemerintah. Nanti bangunan itu untuk satuan-satuan (kerja) mana saja, akan kami konsultasikan," katanya.
Presiden RI Joko Widodo secara resmi mengumumkan pemindahan ibu kota negara di Provinsi Kalimantan Timur. Presiden memutuskan pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur dengan alasan mengurangi beban Kota Jakarta yang sudah terlampau berat.
Wacana pemindahan ibu kota Polri tingkatkan pengamanan di Kaltim
29 Agustus 2019 16:19 WIB
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian. (ANTARA/ Anita Permata Dewi)
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019
Tags: