Akses komunikasi di Jayapura alami gangguan
29 Agustus 2019 14:05 WIB
Petugas INAFIS Mabes Polri bersama Polda Papua Barat melakukan olah tempat kejadian perkara pembakaran kantor DPRD Provinsi Papua Barat di Manokwari, Papua Barat, Selasa (27/8/2019). Pihak kepolisian terus mengumpulkan alat bukti dan telah menetapkan tujuh orang tersangka pembakaran gedung DPRD Manokwari pada Senin (19/8/2019). ANTARA FOTO/Toyiban/wpa/wsj.
Jakarta (ANTARA) - Akses komunikasi menggunakan telepon dan layanan pesan singkat (SMS) Kota Jayapura mengalami gangguan sejak pukul 15.30 WIT karena gedung Telkom dan Telkomsel terbakar.
Dari pantauan ANTARA dari Jayapura, Papua, Kamis, akses telekomunikasi seperti penggunaan telepon, tidak dapat digunakan.
Saat aksi unjuk rasa massa, gedung Grapari juga mengalami kebakaran.
Subarna, salah satu warga Jayapura kepada Antara di Jayapura, Kamis, mengatakan gelisah karena tidak dapat menghubungi keluarga di rumah untuk mengecek situasi.
"Saya telpon berulang-ulang tapi tidak bisa, saya khawatir keluarga, jangan sampai masih ada yang di jalan," katanya.
Senada dengan Subarna, Markus mengatakan setelah dipulangkan lebih awal oleh kantornya, dirinya juga agak takut untuk melewati rute jalan yang dilewati oleh massa pengunjuk rasa.
"Kami yang bekerja di perbankan dipulangkan lebih awal," katanya.
Berdasarkan informasi di lapangan, massa yang bergerak dengan berjalan kaki melempari setiap bangunan yang dilewati.
Sementara massa yang menggunakan kendaraan bermotor bergerak membawa bendera-bendera yang dikibarkan.
Dari pantauan ANTARA dari Jayapura, Papua, Kamis, akses telekomunikasi seperti penggunaan telepon, tidak dapat digunakan.
Saat aksi unjuk rasa massa, gedung Grapari juga mengalami kebakaran.
Subarna, salah satu warga Jayapura kepada Antara di Jayapura, Kamis, mengatakan gelisah karena tidak dapat menghubungi keluarga di rumah untuk mengecek situasi.
"Saya telpon berulang-ulang tapi tidak bisa, saya khawatir keluarga, jangan sampai masih ada yang di jalan," katanya.
Senada dengan Subarna, Markus mengatakan setelah dipulangkan lebih awal oleh kantornya, dirinya juga agak takut untuk melewati rute jalan yang dilewati oleh massa pengunjuk rasa.
"Kami yang bekerja di perbankan dipulangkan lebih awal," katanya.
Berdasarkan informasi di lapangan, massa yang bergerak dengan berjalan kaki melempari setiap bangunan yang dilewati.
Sementara massa yang menggunakan kendaraan bermotor bergerak membawa bendera-bendera yang dikibarkan.
Pewarta: Hendrina Dian Kadapi dan Joko Susilo
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019
Tags: