Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis diprediksi menguat tipis seiring intervensi pasar yang dilakukan Bank Indonesia (BI)

Pada pukul 9.44 WIB, rupiah masih menguat tipis 1 poin atau 0,01 persen menjadi Rp14.258 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.259 per dolar AS.

"Dalam transaksi pada Kamis kemungkinan rupiah akan menguat tipis. Pelemahan dan penguatan rupiah yang tipis akibat BI terus melakukan intervensi di pasar," kata Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Kamis.

Menurut Ibrahim, untuk menstabilkan mata uang rupiah, BI terus melakukan intervensi melalui perdagangan di valas dan obligasi di pasar Domestic Non Deliverable Forward ( DNDF) sehingga mata uang rupiah masih bisa dikendalikan.

Baca juga: Dolar AS sedikit menguat seiring kekhawatiran akan resesi

Dari eksternal, China membantah klaim dari Trump dengan menegaskan bahwa perbincangan melalui sambungan telepon yang dibangga-banggakan oleh Trump tidak pernah terjadi.

China justru mengungkapkan kekecewaannya terhadap keputusan AS yang kembali menetapkan bea masuk lebih tinggi bagi importasi produk asal China. Menurut Beijing, langkah AS tersebut sama sekali tak konstruktif.

Eskalasi perang dagang AS-China sendiri dinilai bisa membawa perekonomian AS jatuh ke jurang resesi.

Ibrahim memprediksi rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.215 per dolar AS hingga Rp14.284 per dolar AS.
Baca juga: Kapal AS berlayar di Laut China Selatan saat sengitnya perang dagang