BNP2TKI: TKI berpeluang besar berkarir di Ibaraki Jepang
29 Agustus 2019 09:18 WIB
Suasana sesi rapat para menteri saat mengikuti Pertemuan Tingkat Menteri G20 mengenai Perdagangan dan Ekonomi Digital di Tsukuba, Ibaraki, Jepang, Sabtu (8/6/2019) (ANTARA/Satyagraha)
Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) mengatakan tenaga kerja Indonesia dapat memanfaatkan peluang berkarir di Prefektur Ibaraki di Jepang untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja asing di wilayah itu.
"Ibaraki banyak membutuhkan tenaga kerja asing. Kesempatan berkarir atau bekerja di Ibaraki saat ini terbuka luas," kata Sekretaris Utama BNP2TKI Tatang Budie Utama Razak dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Ibaraki merupakan negara bagian yang terletak di sebelah Utara dari Tokyo, Jepang. Ibaraki memiliki jumlah penduduk dengan urutan ke-11 dari total 47 prefektur yang ada di Jepang.
Prefektur Ibaraki menggunakan tenaga kerja asing melalui Technical Intern Trainess Progragram (TITP) dan Economic Partnership Agreements (EPA). Kedepannya Ibaraki akan lebih banyak menggunakan tenaga kerja asing melalui skema Specified Skilled Worker (SSW).
Adapun sektor-sektor yang banyak memperkerjakan tenaga kerja asing adalah manufaktur, pengolahan makanan, keperawatan, dan pertanian.
"Sebagian besar perusahaan pengguna tenaga kerja asing di Ibaraki tidak dapat berbahasa Inggris, sehingga akan memudahkan bagi mereka apabila sistim rekrutmen online terdapat pula versi bahasa Jepang," tutur Tatang.
Menurut Tatang, Jepang sangat membutuhkan tenaga kerja asing dari Indonesia. Kondisi tersebut merupakan kesempatan yang baik bagi Indonesia untuk mendorong lebih banyak Pekerjaan Migran Indonesia (PMI) untuk bekerja di Jepang.
Sejumlah industri yang mengembangkan teknologi mutakhir seperti Hitachi, Renesas, dan JX Nippon Mining dan Metals, memiliki kantor dan pabrik yang juga dibangun di Ibaraki.
Pada sektor pertanian, produksi hasil-hasil pertanian di Ibaraki adalah yang kedua dari total 47 prefektur di Jepang. Untuk itu, industri teknologi mutakhir dari kegiatan pertanian sangat aktif dan produktif di Ibaraki.
Selain itu, ada lebih 10 Universitas termasuk Universitas nasional di Ibaraki seperti Universitas Tsukuba dan Universitas Ibaraki. Badan Penelitian Antariksa Jepang (JAXA) juga berlokasi di Tsukuba. Oleh karena itu, Ibaraki disebut juga sebagai pusat sekolah berbasis penelitian yang menarik banyak siswa asing.
Ibaraki juga memiliki berbagai tujuan wisata alam yang indah seperti wisata alam gunung Tsukuba dan pantai Oharai di Ibaraki.
Baca juga: Indonesia-Jepang kerja sama pengiriman pekerja berketerampilan
Baca juga: UMS dorong lulusannya tangkap peluang kerja di Jepang
Baca juga: Indonesia negosiasikan tambahan peluang kerja di Jepang
"Ibaraki banyak membutuhkan tenaga kerja asing. Kesempatan berkarir atau bekerja di Ibaraki saat ini terbuka luas," kata Sekretaris Utama BNP2TKI Tatang Budie Utama Razak dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Ibaraki merupakan negara bagian yang terletak di sebelah Utara dari Tokyo, Jepang. Ibaraki memiliki jumlah penduduk dengan urutan ke-11 dari total 47 prefektur yang ada di Jepang.
Prefektur Ibaraki menggunakan tenaga kerja asing melalui Technical Intern Trainess Progragram (TITP) dan Economic Partnership Agreements (EPA). Kedepannya Ibaraki akan lebih banyak menggunakan tenaga kerja asing melalui skema Specified Skilled Worker (SSW).
Adapun sektor-sektor yang banyak memperkerjakan tenaga kerja asing adalah manufaktur, pengolahan makanan, keperawatan, dan pertanian.
"Sebagian besar perusahaan pengguna tenaga kerja asing di Ibaraki tidak dapat berbahasa Inggris, sehingga akan memudahkan bagi mereka apabila sistim rekrutmen online terdapat pula versi bahasa Jepang," tutur Tatang.
Menurut Tatang, Jepang sangat membutuhkan tenaga kerja asing dari Indonesia. Kondisi tersebut merupakan kesempatan yang baik bagi Indonesia untuk mendorong lebih banyak Pekerjaan Migran Indonesia (PMI) untuk bekerja di Jepang.
Sejumlah industri yang mengembangkan teknologi mutakhir seperti Hitachi, Renesas, dan JX Nippon Mining dan Metals, memiliki kantor dan pabrik yang juga dibangun di Ibaraki.
Pada sektor pertanian, produksi hasil-hasil pertanian di Ibaraki adalah yang kedua dari total 47 prefektur di Jepang. Untuk itu, industri teknologi mutakhir dari kegiatan pertanian sangat aktif dan produktif di Ibaraki.
Selain itu, ada lebih 10 Universitas termasuk Universitas nasional di Ibaraki seperti Universitas Tsukuba dan Universitas Ibaraki. Badan Penelitian Antariksa Jepang (JAXA) juga berlokasi di Tsukuba. Oleh karena itu, Ibaraki disebut juga sebagai pusat sekolah berbasis penelitian yang menarik banyak siswa asing.
Ibaraki juga memiliki berbagai tujuan wisata alam yang indah seperti wisata alam gunung Tsukuba dan pantai Oharai di Ibaraki.
Baca juga: Indonesia-Jepang kerja sama pengiriman pekerja berketerampilan
Baca juga: UMS dorong lulusannya tangkap peluang kerja di Jepang
Baca juga: Indonesia negosiasikan tambahan peluang kerja di Jepang
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019
Tags: