BPBD Palu: Penyediaan air bersih di huntap sistem pipanisasi
28 Agustus 2019 18:40 WIB
Personel TNI ikut membantu pembangunan hunian tetap untuk warga korban gempa, tsunami dan likuefaski Kota Palu, Sulawesi Tengah bertempat di lokasi relokasi kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Senin (1/7/2019). ANTARA/Moh Ridwan
Palu (ANTARA) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Palu, Presly Tampubolon mengatakan penyediaan sarana air bersih di hunian tetap kawasan relokasi Kelurahan Tondo dan Talise, Kecamatan Mantikulore untuk korban gempa, tsunami dan likuefaksi menggunakan sistem pipanisasi.
"Penyediaan air bersih untuk hunian tetap di kawasan tersebut akan ditangani Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebagai pihak berwenang sesuai porsi masing-masing lintas sektor," ucapnya di Palu, Rabu.
Rencananya penyediaan air bersih bersumber dari Kelurahan Poboya, Kecamatan Mantikulore, belum diketahui apakan diambil dari sumber mata air atau hulu sungai tersebut, ujarnya.
Baca juga: Kemen PUPR belum terima data konkret jumlah huntap di Palu dan Sigi
Kawasan relokasi yang disediakan pemerintah di Kelurahan Tondo dan Talise jika dilihat letak geografisnya berada di dataran tinggi, sehingga kalau menggunakan sumber air tanah dengan kedalaman pengeboran dangkal sulit mendapat titik mata air.
Pemkot mengambil langkah menggunakan sistem pipanisasi lalu disalukan kekawasan hunian tersebut.
Dikemukakannya, secara teknis PUPR telah merencanakan proses pipanisasi serta penyediaan sarana dan prasarana pendukung air bersih hingga pemanfaatan untuk melayani hunian tetap yang telah disediakan pemerintah maupun donatur lainnya.
Dia menambahkan, seandaianya pemerintah menyediakan fasilitas hunian tanpa didukung dengan ketersediaan air bersih sulit bagi masyarakat menerima. Olehnya semua kebutuhan-kebutuhan mendesak lainnya akan diupayakan agar masyarakat merasa nyaman ketika tingal di rumah baru mereka dan tidak lagi mengeluh terhadap layanan dasar.
Baca juga: Hunian korban bencana Palu akan dilengkapi sarana pendukung
"Kami ingin para penyintas terlayani semua. Bagi pengungsi yang siap direlokasi silahkan mengisi formulir yang sudah kami sebar agar pemetaan awal dapat tergambar kebutuhan-kebutuhan masyarakat berdasarkan lokus pembangunan dilaksanakan oleh berbagai pihak," ujar Presly.
Data sementara, tercatat sekitar 6.596 pengungsi telah menerima formulir pernyataan siap direlokasi, namun masyarakat yang mengembalikan formulir itu kepada pihaknya baru sekitar 2.339 orang bersedia pindah kehunian tetap.
Dari 2.339 pengungsi, 1.867 jiwa diantranya menyatakan kesediaan direlokasi kehunian tetap Kelurahan Tondo, 277 jiwa di Kelurahan Talise dan 195 jiwa di kelurahan Duyu.
"Saat ini Yayasan Buddha Zhu Chi sebagai donatur sudah menyediakan sekitar 200 unit siap ditempati dari 1.500 hunian tahap pertama," kata dia.
Baca juga: Dua negara ASEAN bantu bangun hunian korban gempa Palu
Baca juga: Rencana pembangunan huntap di Palu dilengkapi kawasan bisnis
"Penyediaan air bersih untuk hunian tetap di kawasan tersebut akan ditangani Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebagai pihak berwenang sesuai porsi masing-masing lintas sektor," ucapnya di Palu, Rabu.
Rencananya penyediaan air bersih bersumber dari Kelurahan Poboya, Kecamatan Mantikulore, belum diketahui apakan diambil dari sumber mata air atau hulu sungai tersebut, ujarnya.
Baca juga: Kemen PUPR belum terima data konkret jumlah huntap di Palu dan Sigi
Kawasan relokasi yang disediakan pemerintah di Kelurahan Tondo dan Talise jika dilihat letak geografisnya berada di dataran tinggi, sehingga kalau menggunakan sumber air tanah dengan kedalaman pengeboran dangkal sulit mendapat titik mata air.
Pemkot mengambil langkah menggunakan sistem pipanisasi lalu disalukan kekawasan hunian tersebut.
Dikemukakannya, secara teknis PUPR telah merencanakan proses pipanisasi serta penyediaan sarana dan prasarana pendukung air bersih hingga pemanfaatan untuk melayani hunian tetap yang telah disediakan pemerintah maupun donatur lainnya.
Dia menambahkan, seandaianya pemerintah menyediakan fasilitas hunian tanpa didukung dengan ketersediaan air bersih sulit bagi masyarakat menerima. Olehnya semua kebutuhan-kebutuhan mendesak lainnya akan diupayakan agar masyarakat merasa nyaman ketika tingal di rumah baru mereka dan tidak lagi mengeluh terhadap layanan dasar.
Baca juga: Hunian korban bencana Palu akan dilengkapi sarana pendukung
"Kami ingin para penyintas terlayani semua. Bagi pengungsi yang siap direlokasi silahkan mengisi formulir yang sudah kami sebar agar pemetaan awal dapat tergambar kebutuhan-kebutuhan masyarakat berdasarkan lokus pembangunan dilaksanakan oleh berbagai pihak," ujar Presly.
Data sementara, tercatat sekitar 6.596 pengungsi telah menerima formulir pernyataan siap direlokasi, namun masyarakat yang mengembalikan formulir itu kepada pihaknya baru sekitar 2.339 orang bersedia pindah kehunian tetap.
Dari 2.339 pengungsi, 1.867 jiwa diantranya menyatakan kesediaan direlokasi kehunian tetap Kelurahan Tondo, 277 jiwa di Kelurahan Talise dan 195 jiwa di kelurahan Duyu.
"Saat ini Yayasan Buddha Zhu Chi sebagai donatur sudah menyediakan sekitar 200 unit siap ditempati dari 1.500 hunian tahap pertama," kata dia.
Baca juga: Dua negara ASEAN bantu bangun hunian korban gempa Palu
Baca juga: Rencana pembangunan huntap di Palu dilengkapi kawasan bisnis
Pewarta: Muhammad Arshandi/Moh Ridwan
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019
Tags: