Kang Emil: Beri masukan ibu kota sebagai anak bangsa
28 Agustus 2019 16:16 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, usai menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas desain dan asumsi lahan untuk ibu kota baru di Provinsi Kalimantan Timur, ditemui di halaman Istana Negara, Jakarta pada Rabu (28/8/2019). ANTARA/Bayu Prasetyo/pri
Jakarta (ANTARA) - Kang Emil, sapaan akrab Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan dirinya memberi masukan atas desain tata kawasan ibu kota baru sebagai anak bangsa yang berkepentingan.
"Saya berkepentingan sebagai ilmuwan, makanya datang sebagai anak bangsa, bukan sebagai gubernur dalam konteks itu. Ingin agar cita-cita yang luar biasa besar ini berhasil," kata Ridwan ditemui di halaman Istana Negara, Jakarta pada Rabu.
Ridwan telah menemui Presiden Joko Widodo, salah satu pembahasannya adalah memberi masukan atas rancangan tata kota ibu kota yang akan berlokasi di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.
Ridwan mengharapkan desain ibu kota perlu dimatangkan kembali dari sisi humanistis dan luasan lahan. Dia berharap agar tata kota kawasan ibu kota dirancang untuk jangka panjang.
"Saya mengingatkan saja agar kita merencana jauh lebih matang, dan lebih baik. Masukan dari masyarakat juga diterima," tutur Ridwan.
Ridwan mencontohkan salah satu pemindahan ibu kota yang berhasil yakni oleh Amerika Serikat di Washington DC.
Dia menilai daerah itu memiliki tata kota yang baik, dari segi lokasi perkantoran, transportasi hingga urusan kebutuhan kemanusiaan.
"Hidup di kota kan bukan hanya urusan kerja ya, tapi percampuran kegiatan kemanusiaan," jelas Kang Emil.
Sebelumnya pemerintah menyiapkan lahan seluas 180 ribu hektare di Provinsi Kalimantan Timur untuk ibu kota baru.
Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil juga menjelaskan pada tahap awal pembangunan ibu kota akan memanfaatkan lahan seluas 3.000 hektare.
"Saya berkepentingan sebagai ilmuwan, makanya datang sebagai anak bangsa, bukan sebagai gubernur dalam konteks itu. Ingin agar cita-cita yang luar biasa besar ini berhasil," kata Ridwan ditemui di halaman Istana Negara, Jakarta pada Rabu.
Ridwan telah menemui Presiden Joko Widodo, salah satu pembahasannya adalah memberi masukan atas rancangan tata kota ibu kota yang akan berlokasi di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.
Ridwan mengharapkan desain ibu kota perlu dimatangkan kembali dari sisi humanistis dan luasan lahan. Dia berharap agar tata kota kawasan ibu kota dirancang untuk jangka panjang.
"Saya mengingatkan saja agar kita merencana jauh lebih matang, dan lebih baik. Masukan dari masyarakat juga diterima," tutur Ridwan.
Ridwan mencontohkan salah satu pemindahan ibu kota yang berhasil yakni oleh Amerika Serikat di Washington DC.
Dia menilai daerah itu memiliki tata kota yang baik, dari segi lokasi perkantoran, transportasi hingga urusan kebutuhan kemanusiaan.
"Hidup di kota kan bukan hanya urusan kerja ya, tapi percampuran kegiatan kemanusiaan," jelas Kang Emil.
Sebelumnya pemerintah menyiapkan lahan seluas 180 ribu hektare di Provinsi Kalimantan Timur untuk ibu kota baru.
Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil juga menjelaskan pada tahap awal pembangunan ibu kota akan memanfaatkan lahan seluas 3.000 hektare.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019
Tags: