Pelatihan spesialisasi pertolongan diberikan kepada PMI NTB
28 Agustus 2019 16:05 WIB
Sukarelawan PMI diberikan pelatihan pertolongan pertama yang bertempat di lokasi bencana gempa Lombok, NTB. ANTARA/HO-PMI/aa.
Lombok, NTB (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) memberikan pelatihan spesialisasi pertolongan pertama sebagai upaya terus meningkatkan sumber daya manusia sukarelawannya dengan berbagai keahlian dan ketrampilan, khususnya di lokasi yang terdampak bencana seperti di Lombok, Nusa tenggara barat (NTB).
"Kegiatan ini bertujuan agar anggota PMI, khususnya yang berada di lokasi bencana ini mempunyai kompetensi dan mampu memberikan pertolongan secara profesional, kompeten dan sesuai standarisasi PMI sebagai bekal untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat," kata Staf Divisi Kesehatan PMI Pusat Mahfud saat dihubungi dari Sukabumi, Jawa Barat, Rabu.
Ia menjelaskan peserta pelatihan ini mengikuti serangkaian kegiatan pelatihan pertolongan pertama mulai dari pembekalan materi, ujian tulis, praktik sampai simulasi berdasarkan standar kurikulum yang ditempuh selama tujuh hari.
Dalam pelatihan yang mendapat dukungan dari The Taipei Economic and Trade Office (TETO) Taiwan itu, katanya, diikuti sebanyak 35 perwakilan peserta dari berbagai wilayah di antaranya PMI Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Utara, serta Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat.
Diharapkan dengan diadakannya peningkatan kapasitas SDM sukarelawan PMI itu, katanya, akan menjadi bekal dalam menjalankan tugas kemanusiaan ke depannya terutama di lokasi yang rawan bencana.
"Semoga setelah mengikuti pelatihan ini dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dalam memberikan pelayanan kemanusiaan khususnya adanya peningkatan kapasitas relawan melalui kualifikasi pertolongan pertama," katanya.
Dalam pembukaan acara kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan PMI Pusat, Pengurus PMI Provinsi NTB, kepala markas, koordinator lapangan fase pemulihan dan para fasilitator yang didatangkan dari luar wilayah, demikian Mahfud.
Baca juga: Pembangunan sekolah ramah gempa dan masjid di NTB bentuk komitmen PMI
Baca juga: JK resmikan masjid dan sekolah ramah gempa di NTB
Baca juga: PMI latih anak usia dini tentang pengurangan risiko bencana
"Kegiatan ini bertujuan agar anggota PMI, khususnya yang berada di lokasi bencana ini mempunyai kompetensi dan mampu memberikan pertolongan secara profesional, kompeten dan sesuai standarisasi PMI sebagai bekal untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat," kata Staf Divisi Kesehatan PMI Pusat Mahfud saat dihubungi dari Sukabumi, Jawa Barat, Rabu.
Ia menjelaskan peserta pelatihan ini mengikuti serangkaian kegiatan pelatihan pertolongan pertama mulai dari pembekalan materi, ujian tulis, praktik sampai simulasi berdasarkan standar kurikulum yang ditempuh selama tujuh hari.
Dalam pelatihan yang mendapat dukungan dari The Taipei Economic and Trade Office (TETO) Taiwan itu, katanya, diikuti sebanyak 35 perwakilan peserta dari berbagai wilayah di antaranya PMI Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Utara, serta Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat.
Diharapkan dengan diadakannya peningkatan kapasitas SDM sukarelawan PMI itu, katanya, akan menjadi bekal dalam menjalankan tugas kemanusiaan ke depannya terutama di lokasi yang rawan bencana.
"Semoga setelah mengikuti pelatihan ini dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dalam memberikan pelayanan kemanusiaan khususnya adanya peningkatan kapasitas relawan melalui kualifikasi pertolongan pertama," katanya.
Dalam pembukaan acara kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan PMI Pusat, Pengurus PMI Provinsi NTB, kepala markas, koordinator lapangan fase pemulihan dan para fasilitator yang didatangkan dari luar wilayah, demikian Mahfud.
Baca juga: Pembangunan sekolah ramah gempa dan masjid di NTB bentuk komitmen PMI
Baca juga: JK resmikan masjid dan sekolah ramah gempa di NTB
Baca juga: PMI latih anak usia dini tentang pengurangan risiko bencana
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: