Jakarta (ANTARA) - Pengurus Pusat Badan Advokasi Hukum dan Hak Asasi Manusia (Bakumham) Partai Golkar menyatakan penilaian Yorrys Raweyai yang menyebut kepemimpinan Airlangga Hartarto paling buruk, tidak sesuai fakta.

"Suatu fakta yang tidak terbantahkan jika dikatakan Airlangga Hartarto selaku Ketua Umum mampu membawa Partai Golkar melewati terpaan badai permasalahan yang datang silih berganti. Kepemimpinan Airlangga Hartarto yang berhasil mempertahankan posisi kedua peraih kursi di parlemen adalah hal yang patut diacungi jempol," ujar Fungsionaris Bakumham Golkar, Andrianus Agal melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu.

Pernyataan Adrianus ini merupakan bantahan atas pernyataan Yorrys yang menilai kepemimpinan Airlangga di partai berlambang pohon beringin itu terburuk sepanjang masa.

Baca juga: Yorrys: Kader Golkar daerah minta Bamsoet jadi Ketum

Menurut Andrianus, hal yang disampaikan Yorrys terlalu tendensius jika penilaian Yorrys tersebut berdasarkan keinginannya agar Golkar menggelar rapat pleno.

"Kami tidak sependapat dengan pernyataan Yorrys. Terlalu tendensius dan berpikiran sempit kalau hanya didasarkan pada belum dilakukannya rapat pleno," katanya.

Andrianus mengungkapkan bahwa Yorrys bukan lagi pengurus Golkar dan hanya kader biasa, sehingga tidak perlu mendesak pengurus Golkar menggelar rapat pleno.

Golkar, kata Andrianus, pasti menggelar rapat pleno, Rapimnas dan Munas.

"Sebaiknya Bung Yorrys bersabar saja, sampai waktunya pasti Pengurus DPP akan menggelar pleno. Toh proses rangkaian Pileg juga belum selesai. Kami yakin nanti juga akan dilakukan rapat pleno itu," papar dia.

Andrianus juga menyarankan Yorrys lebih fokus terhadap penyampaian aspirasi Papua karena dia sebagai anggota DPD terpilih pada Pemilu 2019 karena sejumlah persoalan di wilayah Indonesia paling timur ini harus dibantu dicarikan jalan keluarnya dan tak perlu ikut cawe-cawe dalam urusan Munas Golkar.

Baca juga: Yorrys prihatin terus melorotnya elektabilitas Partai Golkar

"Selain itu ada saran buat Bang Yorrys sebagai Anggota DPD terpilih mewakili Provinsi Papua untuk dapat lebih berkonsentrasi mengurusi permasalahan yang terjadi di Papua dan Papua Barat. Ancaman disintegrasi, issu SARA, pembangunan, sampai kesejahteraan harusnya menjadi fokus Yorrys saat ini, tidak usah lagi cawe-cawe urusan Munas Golkar. Kecuali Bang Yorrys mau jadi Pengurus DPP Golkar lagi," katanya.