Cathay Pacific menyatakan perusahaan itu tidak akan menoleransi "kegiatan rusuh" dan setiap staf yang ikut dalam kegiatan tersebut.
Cathay Pacific telah terjebak di dalam pusaran antara pemerintah di Beijing dan pemrotes antipemerintah --yang kadang-kala melancarkan demonstrasi rusuh sejak Juni-- sehingga meningkatkan tantangan terbesar bagi Hong Kong sejak bekas koloni Inggris tersebut dikembalikan ke kekuasaan China pada 1997.
Dalam satu pernyataan pada Selasa malam (27/8), perusahaan penerbangan itu mengatakan polisi telah melarang protes yang direncanakan di sekitar Markas Cathay Pacific di Pulau Lantau, di sebelah Bandar Udara Internasional Hong Kong, pada Rabu malam. Dengan demikian, aksi tersebut dianggap tidak sah.
"Cathay Pacific berharap bisa menekankan bahwa perusahaan ini sepenuhnya mendukung penegakan Hukum Dasar dan semua hak kebebasan yang bersumber darinya," bunyi pernyataan itu.
Baca juga: CEO Cathay Pacific Airways Rupert Hogg mengundurkan diri
Baca juga: Cathay Pacific tangguhkan penjualan tiket di Bandara Hong Kong
Protes di kota yang menjadi pusat keuangan Asia tersebut juga telah menimbulkan tantangan terbesar bagi penguasa Partai Komunis di Beijing sejak Presiden Xi Jinping memangku kekuasaan pada 2012. Pemerintah di Beijing telah mengirim peringatan jelas bahwa campur tangan keras mungkin dilancarkan untuk memadamkan kerusuhan.
Carrie Lam, pemimpin Hong Kong yang menghadapi serangan, belum mengesampingkan kemungkinan pemerintahnya dapat memberlakukan kekuasaan darurat guna memadamkan protes. Wanita pejabat itu mengatakan dalam satu taklimat pada Selasa bahwa kerusuhan menjadi makin serius tapi ia yakin pemerintah dapat menangani krisis tersebut sendirian.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kerusuhan Hong Kong jadi lebih serius, tapi pemerintah mengendalikan
Baca juga: Artis Hong Kong tawarkan tato gratis bertema aksi protes