Menteri BUMN tidak persoalkan penambahan exit tol JTTS ruas di OKI
28 Agustus 2019 10:34 WIB
Menteri BUMN Rini Soermano menjawab pertanyaan wartawan di gerbang tol Kayuagung-Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (27/8) malam, pada kegiatan Susur Tol dari Bakauheni-Palembang sejauh 365 km. (Antara News Sumsel/Nova Wahyudi/19)
Palembang (ANTARA) - Menteri BUMN Rini Soemarno tidak mempersoalkan usulan penambahan exit tol di Jalan Tol Trans Sumatera untuk ruas di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.
Dalam rilis pers yang diterima ANTARA, Rabu, Rini mengatakan sangat memahami keinginan dari pemerintah kabupaten setempat yang berharap exit tol tersebut dapat terhubung ke sentra ekonomi lokal.
“Karena untuk kepentingan masyarakat, tentu kami dukung teknisnya nanti di Kemen PUPR karena mereka yang punya wewenang. Ini juga sudah jadi pembahasan,” kata Rini yang dijumpai di gerbang tol Kayuagung-Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (27/8) malam, pada kegiatan Susur Tol dari Bakauheni-Palembang sejauh 365 km.
Meskipun pengerjaan tol ditarget selesai pada September nanti, Rini memastikan penambahan pintu tol tetap bisa dilaksanakan.
“Ada beberapa pekerjaan yang tetap dilaksanakan meski tol operasional seperti over pass maupun penambahan pintu tol,” kata dia.
Rini yang melakukan kegiatan Susur Tol JTSS bersama sejumlah direksi BUMN untuk memastikan ruas Jalan Tol Trans Sumatera, Bakauheni (Lampung)-Palembang (Sumatera Selatan) sejauh 365 kilometer dapat selesai sesuai target pada akhir September 2019.
“Jika sesuai dengan target maka Presiden Joko Widodo akan susur sendiri tol ini dari Lampung ke Palembang," kata Rini.
Rini juga berujar pembangunan jalan Tol Trans Sumatera (JJTS) memerlukan perlakuan khusus mengingat area yang dilintasi merupakan vegetasi rawa.
"Saya ikuti pembangunan tol ini dari awal. Saya tahu kendala-kendalanya. Arealnya rawa-rawa sehingga memakan waktu," ujar dia.
PT Hutama Karya (Persero), selaku pelaksana pembangunan jalan tol optimistia target yang ditetapkan Kementerian BUMN itu bakal tercapai.
"Mudah-mudahan cepat diresmikan sehingga angkutan logistik bisa lebih cepat dan berbiaya murah agar perekonomian jauh lebih baik," kata Direktur Utama Hutama Karya Bintang Perbowo yang turut serta pada kegiatan tersebut.
Sementara, SVP Division VII PT Waskita Karya (Persero), Heri Supriyadi memastikan kesiapan ruas tol Terbangi besar-Pematang Panggang- Kayuagung.
“Kami laporkan kepada Ibu menteri ruas PP-KA untuk main road sudah 100 persen PR kami tinggal ada 2 over pass yang akan selesai akhir Agustus ditambah 7 rest area yang selesai bertahap,” ujar Heri.
Untuk progres tol Kayuagung-Palembang sepanjang 33,5 km, menurut Heri, sudah mencapai 93 persen karen dari total panjang tersebut menyisakan 7,9 km yang belum aspal. “Akhir Agustus kami target selesai dan biring road selesai di akhir September,” kata Heri.
Baca juga: Jalan Tol Trans Sumatera diharapkan tersambung ke sentra ekonomi OKI
Baca juga: Kementerian PUPR setuju pintu tol di OKI ditambah
Baca juga: Pemudik pilih jalan Tol Trans Sumatera
Dalam rilis pers yang diterima ANTARA, Rabu, Rini mengatakan sangat memahami keinginan dari pemerintah kabupaten setempat yang berharap exit tol tersebut dapat terhubung ke sentra ekonomi lokal.
“Karena untuk kepentingan masyarakat, tentu kami dukung teknisnya nanti di Kemen PUPR karena mereka yang punya wewenang. Ini juga sudah jadi pembahasan,” kata Rini yang dijumpai di gerbang tol Kayuagung-Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (27/8) malam, pada kegiatan Susur Tol dari Bakauheni-Palembang sejauh 365 km.
Meskipun pengerjaan tol ditarget selesai pada September nanti, Rini memastikan penambahan pintu tol tetap bisa dilaksanakan.
“Ada beberapa pekerjaan yang tetap dilaksanakan meski tol operasional seperti over pass maupun penambahan pintu tol,” kata dia.
Rini yang melakukan kegiatan Susur Tol JTSS bersama sejumlah direksi BUMN untuk memastikan ruas Jalan Tol Trans Sumatera, Bakauheni (Lampung)-Palembang (Sumatera Selatan) sejauh 365 kilometer dapat selesai sesuai target pada akhir September 2019.
“Jika sesuai dengan target maka Presiden Joko Widodo akan susur sendiri tol ini dari Lampung ke Palembang," kata Rini.
Rini juga berujar pembangunan jalan Tol Trans Sumatera (JJTS) memerlukan perlakuan khusus mengingat area yang dilintasi merupakan vegetasi rawa.
"Saya ikuti pembangunan tol ini dari awal. Saya tahu kendala-kendalanya. Arealnya rawa-rawa sehingga memakan waktu," ujar dia.
PT Hutama Karya (Persero), selaku pelaksana pembangunan jalan tol optimistia target yang ditetapkan Kementerian BUMN itu bakal tercapai.
"Mudah-mudahan cepat diresmikan sehingga angkutan logistik bisa lebih cepat dan berbiaya murah agar perekonomian jauh lebih baik," kata Direktur Utama Hutama Karya Bintang Perbowo yang turut serta pada kegiatan tersebut.
Sementara, SVP Division VII PT Waskita Karya (Persero), Heri Supriyadi memastikan kesiapan ruas tol Terbangi besar-Pematang Panggang- Kayuagung.
“Kami laporkan kepada Ibu menteri ruas PP-KA untuk main road sudah 100 persen PR kami tinggal ada 2 over pass yang akan selesai akhir Agustus ditambah 7 rest area yang selesai bertahap,” ujar Heri.
Untuk progres tol Kayuagung-Palembang sepanjang 33,5 km, menurut Heri, sudah mencapai 93 persen karen dari total panjang tersebut menyisakan 7,9 km yang belum aspal. “Akhir Agustus kami target selesai dan biring road selesai di akhir September,” kata Heri.
Baca juga: Jalan Tol Trans Sumatera diharapkan tersambung ke sentra ekonomi OKI
Baca juga: Kementerian PUPR setuju pintu tol di OKI ditambah
Baca juga: Pemudik pilih jalan Tol Trans Sumatera
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019
Tags: