Boyolali (ANTARA) - Jamaah haji Debarkasi Surakarta Jawa Tengah yang meninggal dunia di Tanah Suci bertambah satu orang, sehingga totalnya menjadi 46 orang.

Menurut data dalam Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) di Asrama Haji Donohudan Boyolali, hingga Selasa, pukul 20.30 WIB, satu haji meninggal dunia di Tanah Suci, yakni Suhadi Merto Dikromo (82) warga Karangsari RT 03 RW 01 Kabupaten Temanggung tergabung kloter 19.

Menurut Kepala Sub Bagian Penerangan, Humas, dan Protokol Debarkasi Surakarta Agus Widakdo, satu haji asal Temanggung yang tergabung di kloter 19 itu meninggal di Rumah Sakit Arab Saudi, Jedah, pada Senin (26/8), pukul 18.21 WAS.

"Haji meninggal ini, karena sakit 'Cardiovascular Diseases'. Dan, jenazahnya dimakamkan di tempat pemakaman umum Al Rahma Jedah," katanya.

Menurut dia, haji meninggal dunia di Tanah Suci pada penyelenggaraan 2019, cenderung menurun dibanding tahun sebelumnya dengan periode yang sama. Karena, jumlah haji Jawa Tengah meninggal tahun lalu hingga selesai penyelenggaraan mencapai 75 orang.

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surakarta kini sedang menyambut kedatangan jamaah haji kloter 29 gabungan asal Kabupaten Sleman dan Kulon Progo Yogyakarta.

Jamaah haji kloter 29 tersebut, kata dia, dengan menumpang Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor GA 6229 telah tiba di Bandara Adi Soemarmo Boyolali, pukul 19.04 WIB dengan membawa 360 orang.

Haji kloter 29 kemudian langsung dibawa ke asrama haji Donohudan Boyolali, dan kemudian dipulangkan ke daerahnya masing-masing.

"Dengan dipulangkan haji kloter 29 sebanyak 360 orang ini, jumlah yang pulang menjadi 10.400 orang atau sekitar 29,9 persen dari total 34.756 orang yang diberangkatkan ke Tanah Suci," katanya. *


Baca juga: 8.243 haji Debarkasi Surakarta dipulangkan ke daerah masing-masing
Baca juga: Embarkasi Surakarta mulai berangkatkan jemaah calon haji gelombang dua