Jakarta (ANTARA) - Indonesia, untuk pertama kalinya, melalui Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), akan berpartisipasi di Maison et Objet, pameran dagang terbesar di bidang kriya dan desain interior di Eropa.

Maison et Objet kali ini diselenggarakan pada 6-10 September 2019 Nord Villepinte Exhibition Center, Paris, Prancis. Dalam partisipasinya yang pertama ini, Bekraf berkolaborasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Prancis, merangkap Andorra, Monako dan UNESCO serta Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII).

"Sebagai sebuah pameran yang paling bergengsi, Maison amat ketat dalam proses seleksi produk-produk yang akan dipamerkan. Tahun ini kita bersyukur Indonesia berhasil masuk," kata Deputi Pemasaran Bekraf Joshua Simandjuntak pada konferensi pers di Jakarta, Selasa.

Joshua menjelaskan keikutsertaan Indonesia dalam pameran Maison et Objet ini merupakan yang pertama kali selama 20 tahun sejak pameran itu dilaksanakan.

Bekraf memiliki komitmen untuk meningkatkan nilai ekspor produk ekraf lokal menuju pasar global. Hal ini diwujudkan melalui salah satu program besar bertajuk Indonesia Creative Incorporated (ICINC), sebuah program akselerasi yang mempersiapkan perluasan produk dan jasa kreatif ke luar negeri.

Produk dan jasa kreatif yang siap dan lulus masuk ICINC adalah "best of the best" di subsektornya masing-masing, dimana salah satu subprogram untuk subsektor kriya dan desain interior adalah IDentities yang membawahi pendukungan pada event Maison et Objet ini.

Paviliun Indonesia dalam gelaran Maison et Objet tahun ini akan mengusung tema "Tropical Living" yang menghadirkan 24 jenama lokal beserta produk unggulan mereka di bawah brand IDentities.

24 jenama lokal yang terpilih di antaranya adalah: AIEVL Design Studio, Alfath Kurniadi, Budi Pradono, Djalin, Kayou, Du’Anyam, Threadapeutic, Bika Living, Vivere, Rattan of Indonesia, Keratons, DUA Lighting, Kandura, Conture, Bermock, Nouvwerks, Juno Home, Roa, SPEDAGI, Super Rattan, UMA Design, Siji, Moire Rugs dan Pala Nusantara.

Joshua menekankan target adanya transaksi dan pangsa pasar yang harus dicapai sebagai ukuran kesuksesan keikutsertaan di pameran ini.

Selain itu, ia juga berharap agar dukungan Bekraf ini dapat menjadikan industri kriya tanah air semakin berkembang pesat dan mendapat tempat di pasar global.

Sementara itu, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Prancis, Andorra, Monako serta UNESCO, Arrmanatha Christiawan Nasir, menyatakan bahwa diplomasi ekonomi merupakan salah satu prioritas dalam diplomasi Indonesia.

Oleh karena itu, KBRI secara terus menerus mencari peluang untuk meningkatkan akses pasar bagi produk ekspor Indonesia, yang salah satu diantaranya adalah produk ekonomi kreatif.

"Ekonomi kreatif merupakan sektor yang memiliki peluang besar di Prancis, mengingat masyarakat Prancis memiliki cita rasa serta apresiasi seni yang tinggi. hal inilah yang mendasari KBRI Paris mendukung keikutsertaan Bekraf di Maison et Objet," kata Dubes Nasir.

Ketua Dewan Kurator, Francis Surjaseputera menjelaskan, dalam dunia kriya internasional, Indonesia belum dikenal sebagai penghasil produk dengan nilai desain tinggi.

Padahal banyak sekali produk karya anak bangsa yang berkualitas dan bernilai tinggi. Oleh karena itu, tugas sebagai kurator adalah memilih produk yang tepat untuk pasar Eropa, khususnya Perancis yang dikenal sangat tinggi cita rasanya.

"Kami senang bahwa proses kurasi ini dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai kaidah-kaidah kurasi yang berlaku," kata Francis.

Sementara itu, Ketua HDII Nasional Rohadi Sumardi menyatakan HDII sangat bangga diberi kepercayaan oleh Bekraf untuk terlibat dalam pameran ini.

Maison et Objet sendiri adalah sebuah trade fair (pameran dagang) khusus untuk para profesional di bidang desain interior dan kriya dengan fokus pada produk-produk keperluan rumah (furniture, pernak pernik rumah dll) yang diselenggarakan di Parc des Expositions de Paris Nord, Villepinte, Paris, Perancis.

Diadakan setiap bulan Januari dan September tiap tahun, Maison et Objet dianggap sebagai pameran paling penting di bidangnya di Eropa dan dunia. Pada partisipasinya yang pertama ini, Indonesia direncanakan untuk menempati Hall 5A, Stand R10 S9, Hell’s Gate Access L6 di sektor "Unique & Eclectic".

Pada gelaran Maison et Objet kali ini, pendukungan yang dilakukan oleh Bekraf, KBRI Paris serta HDII adalah sewa lahan serta konstruksi paviliun, penyediaan kargo bagi produk-produk yang akan ditampilkan, promosi serta publikasi bagi produk-produk tersebut dan kegiatan business meeting serta business matching yang akan menghubungkan para delegasi peserta dengan para buyers luar negeri yang hadir dalam event ini.

Baca juga: Generasi muda didorong masuk ke industri kreatif fesyen dan kerajinan

Baca juga: Ekspor produk kriya lokal tembus 776 Juta dolar AS