"Dalam rakor ini ada tiga hal, pertama adalah untuk mengantisipasi keinginan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang sebaik-baiknya, khususnya dengan sistem prosedur yang sederhana, kemudian transparan, dan cepat," ujar Direktur Operasional Jasa Raharja Amos Sampetoding di sela-sela Rapat Koordinasi Pembina Samsat Tingkat Nasional Tahun 2019 yang digelar di Jakarta, Selasa.
Selain itu dia juga menambahkan bahwa pihaknya bersama Korlantas Polri dan instansi terkait akan membangun suatu prosedur yang membuat masyarakat betah dan mau berkunjung ke Samsat dengan melakukan pembinaan terhadap sumber daya manusianya.
Dengan demikian pendekatannya bukan soal kecepatan saja, tetapi juga mengedepankan sikap humanis dalam melayani masyarakat yang berkunjung ke Samsat.
Dalam rangka mengantisipasi perkembangan teknologi yang semakin maju, Jasa Raharja bersama instansi-instansi terkait berupaya memberikan pelayanan kepada masyarakat ke depannya untuk bisa menyelesaikan urusan hanya dengan menggunakan telepon pintar (smartphone), sehingga urusan-urusan seperti pembayaran STNK bisa terlayani dengan cepat dan baik.
Pada Selasa (27/8) telah dilaksanakan Kegiatan Rapat Koordinasi Tim Pembina Samsat Tingkat Nasional dan Tim Pembina Samsat tingkat provinsi tentang "Peningkatan Pelayanan Yang Mudah, Cepat, Transparan dan Akuntabel dengan Berbasis IT", yang dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara, Kemendagri, Kakorlantas Polri, Direktur Utama Jasa Raharja Budi Rahardjo S dan instansi terkait.
Maksud diselenggarakannya kegiatan rapat koordinasi antara lain untuk merumuskan peningkatan pelayanan publik yang cepat, tepat, akurat, transparan, profesional dan akuntabel.
Baca juga: Jasa Raharja akan luncurkan fitur pembayaran STNK via aplikasi JRku
Baca juga: Menhub minta Jasa Raharja beri perlindungan asuransi penumpang Gojek