Romli : Presiden harus percaya pada Pansel Capim KPK
27 Agustus 2019 15:40 WIB
Dari kiri ke kanan. Tiga anggota pansel calon pimpinan KPK 2019-2023 masing-masing Diani Sadia, Harkristuti Harkrisnowo, Yenti Ganarsih, dan Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan saat jumpa pers di gedung KPK, Jakarta, Rabu (12/6/2019). (Antara/Benardy Ferdiansyah)
Jakarta (ANTARA) - Mantan Ketua Tim Perumus Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK) Romli Atmasasmita menilai sudah sepatutnya Presiden Joko Widodo percaya pada Pansel Capim KPK.
"Presiden Jokowi harus percaya pada Pansel Capim KPK, itu harus, karena beliau adalah pihak yang membentuk panitia seleksi tersebut," ujar Romli ketika dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.
Menurut Romli akan menjadi aneh bila Presiden Jokowi kemudian tidak mempercayai Pansel Capim KPK yang dia bentuk, apalagi karena opini sejumlah pihak yang menyebut Pansel Capim KPK tidak peka terhadap masukan masyarakat.
"Opini-opini itu muncul karena sosok yang mereka unggulkan jadi pimpinan KPK malah tidak lolos seleksi," ucap Romli.
Lebih lanjut Romli berpendapat proses seleksi Capim KPK sudah dilakukan dengan baik dan terbuka.
"Menurut saya proses seleksi calon pimpinan KPK ini sudah sangat baik, apalagi ditambah dengan wawancara yang terbuka untuk publik," kata Romli.
Romli mengatakan proses wawancara terbuka bagi Capim KPK merupakan hal baru yang ingin menunjukkan bahwa Pansel turut menyertakan publik dalam memiliki Capim KPK. Sebelumnya, Ketua Pansel Capim KPK Yenti Garnasih menyatakan, sebanyak 20 orang peserta lolos tes penilaian kepribadian dari total 40 orang yang mengikuti seleksi.
Dari 20 peserta yang dinyatakan lolos seleksi, sebagian besar merupakan anggota Polri, yang kemudian dipermasalahkan oleh sejumlah pihak.
Seluruh peserta yang lolos seleksi tes penilaian kepribadian, diwajibkan untuk mengikuti tes wawancara yang terbuka untuk publik pada Selasa (27/8) hingga Kamis (29/8).
"Presiden Jokowi harus percaya pada Pansel Capim KPK, itu harus, karena beliau adalah pihak yang membentuk panitia seleksi tersebut," ujar Romli ketika dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.
Menurut Romli akan menjadi aneh bila Presiden Jokowi kemudian tidak mempercayai Pansel Capim KPK yang dia bentuk, apalagi karena opini sejumlah pihak yang menyebut Pansel Capim KPK tidak peka terhadap masukan masyarakat.
"Opini-opini itu muncul karena sosok yang mereka unggulkan jadi pimpinan KPK malah tidak lolos seleksi," ucap Romli.
Lebih lanjut Romli berpendapat proses seleksi Capim KPK sudah dilakukan dengan baik dan terbuka.
"Menurut saya proses seleksi calon pimpinan KPK ini sudah sangat baik, apalagi ditambah dengan wawancara yang terbuka untuk publik," kata Romli.
Romli mengatakan proses wawancara terbuka bagi Capim KPK merupakan hal baru yang ingin menunjukkan bahwa Pansel turut menyertakan publik dalam memiliki Capim KPK. Sebelumnya, Ketua Pansel Capim KPK Yenti Garnasih menyatakan, sebanyak 20 orang peserta lolos tes penilaian kepribadian dari total 40 orang yang mengikuti seleksi.
Dari 20 peserta yang dinyatakan lolos seleksi, sebagian besar merupakan anggota Polri, yang kemudian dipermasalahkan oleh sejumlah pihak.
Seluruh peserta yang lolos seleksi tes penilaian kepribadian, diwajibkan untuk mengikuti tes wawancara yang terbuka untuk publik pada Selasa (27/8) hingga Kamis (29/8).
Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019
Tags: