Presdir PT Smelting temui Gubernur Jatim lapor perkembangan produksi
27 Agustus 2019 15:19 WIB
Presiden Direktur PT Smelting Hirosi Kondo saat bertemu dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Senin (26/08/2019) malam. (Foto Istimewa)
Surabaya (ANTARA) - Presiden Direktur PT Smelting Hirosi Kondo bertemu dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk melaporkan perkembangan produksi yang disebutnya semakin membaik.
"Kami berharap agar Pemprov Jatim bisa menarik investasi industri hilir dari industri tembaga," katanya dalam siaran pers yang diterima Antara di Surabaya, Selasa siang.
Pertemuan yang digelar di Gedung Negara Grahadi Surabaya itu diikuti EVP PT Smelting Hideya Sato, kemudian Masayuki Kawasaki dan Irjunawan P Radjamin pada Senin (26/8) malam.
Kondo juga melaporkan pelaksanaan putusan Mahkamah Agung tentang pemutusan hubungan kerja dengan sejumlah mantan karyawan yang terbukti mogok secara ilegal.
"Setelah putusan MA keluar, kami sekarang sedang menyelesaikan kewajiban memberi hak mereka," ucapnya.
Menurut dia, setelah PT Freeport Indonesia selesai membangun smelter di Gresik maka empat tahun mendatang produksi tembaga meningkat tiga kali lipat dari sekarang, yang berarti Jatim akan mempunyai smelter tembaga terbesar di dunia, demikian juga produk tembaganya.
PT Smelting berharap semua produk tembaga dari Gresik bisa terserap oleh pasar nasional sehingga harus didorong untuk adanya pabrik-pabrik baru yang menggunakan bahan baku tembaga seperti tube AC, otomotif, komputer dan sebagainya.
Gubernur Jatim Khofifah yang mendapat laporan tersebut mengapresiasi dan menegaskan Pemprov Jatim siap menjaga dan mengembangkan investasi di daerahnya guna menciptakan lapangan kerja, termasuk memberi nilai tambah semua yang telah diproduksi di wilayah setempat.
"Bahkan, kalau ada kesulitan apa saja saya siap membantu. Tidak hanya dalam urusannya dengan Pemprov Jatim, tapi juga kalau ada masalah yang berkaitan dengan pemerintah pusat," katanya sambil bercerita ia sudah menindaklajuti keluhan PT Smelting yang disampaikan lewat Konjen Jepang.
Sementara itu, setelah berdiskusi tentang industri tembaga dan turunannya, Khofifah menyampaikan rencananya membangun bumi perkemahan di kawasan Cerme, Gresik, bahkan saat Hari Jadi Jatim pada Oktober 2019 dimulai dengan penanaman pohon.
Ia meminta PT Smelting yang selama ini sudah banyak berkontribusi dalam pelestarian lingkungan ikut ambil bagian dalam program tersebut, yakni ikut menanam pohon trembesi dan lima jenis tanaman lainnya di sebagian lahan yang dimiliki Pemprov Jatim.
Baca juga: PT Smelting tegaskan masih ikuti putusan Mahkamah Agung
Baca juga: Bea Cukai sebut sejak Mei Freeport belum mengekspor konsentrat
"Kami berharap agar Pemprov Jatim bisa menarik investasi industri hilir dari industri tembaga," katanya dalam siaran pers yang diterima Antara di Surabaya, Selasa siang.
Pertemuan yang digelar di Gedung Negara Grahadi Surabaya itu diikuti EVP PT Smelting Hideya Sato, kemudian Masayuki Kawasaki dan Irjunawan P Radjamin pada Senin (26/8) malam.
Kondo juga melaporkan pelaksanaan putusan Mahkamah Agung tentang pemutusan hubungan kerja dengan sejumlah mantan karyawan yang terbukti mogok secara ilegal.
"Setelah putusan MA keluar, kami sekarang sedang menyelesaikan kewajiban memberi hak mereka," ucapnya.
Menurut dia, setelah PT Freeport Indonesia selesai membangun smelter di Gresik maka empat tahun mendatang produksi tembaga meningkat tiga kali lipat dari sekarang, yang berarti Jatim akan mempunyai smelter tembaga terbesar di dunia, demikian juga produk tembaganya.
PT Smelting berharap semua produk tembaga dari Gresik bisa terserap oleh pasar nasional sehingga harus didorong untuk adanya pabrik-pabrik baru yang menggunakan bahan baku tembaga seperti tube AC, otomotif, komputer dan sebagainya.
Gubernur Jatim Khofifah yang mendapat laporan tersebut mengapresiasi dan menegaskan Pemprov Jatim siap menjaga dan mengembangkan investasi di daerahnya guna menciptakan lapangan kerja, termasuk memberi nilai tambah semua yang telah diproduksi di wilayah setempat.
"Bahkan, kalau ada kesulitan apa saja saya siap membantu. Tidak hanya dalam urusannya dengan Pemprov Jatim, tapi juga kalau ada masalah yang berkaitan dengan pemerintah pusat," katanya sambil bercerita ia sudah menindaklajuti keluhan PT Smelting yang disampaikan lewat Konjen Jepang.
Sementara itu, setelah berdiskusi tentang industri tembaga dan turunannya, Khofifah menyampaikan rencananya membangun bumi perkemahan di kawasan Cerme, Gresik, bahkan saat Hari Jadi Jatim pada Oktober 2019 dimulai dengan penanaman pohon.
Ia meminta PT Smelting yang selama ini sudah banyak berkontribusi dalam pelestarian lingkungan ikut ambil bagian dalam program tersebut, yakni ikut menanam pohon trembesi dan lima jenis tanaman lainnya di sebagian lahan yang dimiliki Pemprov Jatim.
Baca juga: PT Smelting tegaskan masih ikuti putusan Mahkamah Agung
Baca juga: Bea Cukai sebut sejak Mei Freeport belum mengekspor konsentrat
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019
Tags: