Dishub Yogyakarta sebut uji coba semi pedestrian Malioboro kondusif
27 Agustus 2019 13:35 WIB
Uji coba semi pedestrian tahap ketiga di Jalan Malioboro dengan menerapkan jalur dua arah di sejumlah jalan sirip, salah satunya di Jalan Dagen. ANTARA/Eka Arifa Rusqiyati
Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta menyebut uji coba tahap ketiga semi pedestrian di Jalan Malioboro berlangsung kondusif meskipun ada perubahan manajemen arus kendaraan di sejumlah jalan sirip kawasan utama wisata tersebut.
“Secara umum, pelaksanaan uji coba berjalan kondusif. Ada beberapa pengendara khususnya pengguna sepeda motor yang masih ‘ngeyel’ (bersikeras) atau menawar agar diperbolehkan melintas tetapi petugas tetap tegas,” kata Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Windarto di Yogyakarta, Selasa.
Pada uji coba semi pedestrian tahap ketiga di Jalan Malioboro, terjadi perubahan manajemen lalu lintas di sejumlah jalan sirip yaitu dari jalan satu arah menjadi jalan dua arah namun tidak boleh masuk ke Jalan Malioboro sehingga kendaraan berputar balik di ujung jalan.
Jalan sirip yang diterapkan dua arah adalah Jalan Dagen, Jalan Sosrowijayan, dan Jalan Perwakilan. Pengendara dari Jalan Suryatmajan juga masih diperbolehkan melintas di Jalan Malioboro hanya untuk masuk ke Jalan Pajeksan.
Dengan perubahan manajemen lalu lintas tersebut, praktis tidak ada kendaraan bermotor yang masuk ke Jalan Malioboro. Kendaraan yang boleh melintas hanya dibatasi untuk kendaraan tidak bermotor, bus Transjogja, kendaraan gawat darurat dan kendaraan operasional lainnya.
Pada dua uji coba sebelumnya, pengguna kendaraan masih diperbolehkan melintas di sebagian penggal Jalan Malioboro yaitu dari Jalan Sosrowijayan kemudian masuk ke Jalan Dagen.
“Dari pemantauan awal, masyarakat yang tinggal atau akan beraktivitas di jalan-jalan sirip juga bisa beraktivitas dengan baik. Sejauh ini tetap kondusif,” kata Windarto.
Windarto menyebut, perubahan manajemen yang diterapkan selama pelaksanaan uji coba tahap pertama hingga ketiga dilakukan untuk mengetahui manajemen lalu lintas yang tepat diterapkan di Malioboro saat ditetapkan sebagai kawasan semi pedestrian serta pengaruhnya terhadap ruas jalan lain di sekitarnya.
Sejumlah ruas jalan yang mengalami kenaikan kepadatan selama pelaksanaan uji coba semi pedestrian di Jalan Malioboro di antaranya di Jalan Jlagran dan Jalan Letjen Suprapto. “Kami melakukan penyesuaian durasi lampu lalu lintas untuk mengurai kepadatan,” katanya.
Pada uji coba tahap pertama, lanjut Windarto, terjadi kepadatan yang cukup tinggi di sejumlah ruas jalan di sekitar Malioboro. Kepadatan berangsur menurun pada uji coba tahap kedua dan diharapkan sudah bisa terkendali pada uji coba tahap ketiga dan berikutnya.
“Uji coba dilakukan untuk memberikan sosialisasi sekaligus membiasakan masyarakat. Jika tidak memiliki kepentingan apapun di Malioboro, tentu dapat menghindari jalan yang berpotensi mengalami kepadatan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Agus Arif mengatakan, uji coba dengan penerapan manajemen lalu lintas yang baru dilakukan untuk mengetahui potensi masalah yang timbul dan rekomendasi solusi.
“Pantauan mengenai perkembangan kondisi di Malioboro dilakukan terus menerus sehingga kami memiliki gambaran mengenai masalah yang timbul di Malioboro dan sekitarnya selama uji coba semi pedestrian. Nantinya, akan ada rekomendasi solusi yang diusulkan,” katanya.
“Secara umum, pelaksanaan uji coba berjalan kondusif. Ada beberapa pengendara khususnya pengguna sepeda motor yang masih ‘ngeyel’ (bersikeras) atau menawar agar diperbolehkan melintas tetapi petugas tetap tegas,” kata Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Windarto di Yogyakarta, Selasa.
Pada uji coba semi pedestrian tahap ketiga di Jalan Malioboro, terjadi perubahan manajemen lalu lintas di sejumlah jalan sirip yaitu dari jalan satu arah menjadi jalan dua arah namun tidak boleh masuk ke Jalan Malioboro sehingga kendaraan berputar balik di ujung jalan.
Jalan sirip yang diterapkan dua arah adalah Jalan Dagen, Jalan Sosrowijayan, dan Jalan Perwakilan. Pengendara dari Jalan Suryatmajan juga masih diperbolehkan melintas di Jalan Malioboro hanya untuk masuk ke Jalan Pajeksan.
Dengan perubahan manajemen lalu lintas tersebut, praktis tidak ada kendaraan bermotor yang masuk ke Jalan Malioboro. Kendaraan yang boleh melintas hanya dibatasi untuk kendaraan tidak bermotor, bus Transjogja, kendaraan gawat darurat dan kendaraan operasional lainnya.
Pada dua uji coba sebelumnya, pengguna kendaraan masih diperbolehkan melintas di sebagian penggal Jalan Malioboro yaitu dari Jalan Sosrowijayan kemudian masuk ke Jalan Dagen.
“Dari pemantauan awal, masyarakat yang tinggal atau akan beraktivitas di jalan-jalan sirip juga bisa beraktivitas dengan baik. Sejauh ini tetap kondusif,” kata Windarto.
Windarto menyebut, perubahan manajemen yang diterapkan selama pelaksanaan uji coba tahap pertama hingga ketiga dilakukan untuk mengetahui manajemen lalu lintas yang tepat diterapkan di Malioboro saat ditetapkan sebagai kawasan semi pedestrian serta pengaruhnya terhadap ruas jalan lain di sekitarnya.
Sejumlah ruas jalan yang mengalami kenaikan kepadatan selama pelaksanaan uji coba semi pedestrian di Jalan Malioboro di antaranya di Jalan Jlagran dan Jalan Letjen Suprapto. “Kami melakukan penyesuaian durasi lampu lalu lintas untuk mengurai kepadatan,” katanya.
Pada uji coba tahap pertama, lanjut Windarto, terjadi kepadatan yang cukup tinggi di sejumlah ruas jalan di sekitar Malioboro. Kepadatan berangsur menurun pada uji coba tahap kedua dan diharapkan sudah bisa terkendali pada uji coba tahap ketiga dan berikutnya.
“Uji coba dilakukan untuk memberikan sosialisasi sekaligus membiasakan masyarakat. Jika tidak memiliki kepentingan apapun di Malioboro, tentu dapat menghindari jalan yang berpotensi mengalami kepadatan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Agus Arif mengatakan, uji coba dengan penerapan manajemen lalu lintas yang baru dilakukan untuk mengetahui potensi masalah yang timbul dan rekomendasi solusi.
“Pantauan mengenai perkembangan kondisi di Malioboro dilakukan terus menerus sehingga kami memiliki gambaran mengenai masalah yang timbul di Malioboro dan sekitarnya selama uji coba semi pedestrian. Nantinya, akan ada rekomendasi solusi yang diusulkan,” katanya.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019
Tags: