Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial mewacanakan program Sekolah Bahagia agar anak-anak lebih bahagia dan mereka bisa sukses di masa yang akan datang.

"Kami kembangkan program sekolah bahagai, dari pada anak stress, banyak tugas, banyak PR lebih baik diberi kebahagiaan," kata Direktur Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial Edi Suharto di Jakarta, Selasa (27/8).

Pernyataan Edi tersebut disambut riuh oleh ratusan pelajar SMP dan SMA yang ikut dalam kegiatan Sehari Bersama Anak yang merupakan rangkaian Hari Anak.

Ia meyakini untuk menjadi sukses di masa depan, anak harus bahagia. Untuk bahagia maka perlu diciptakan lingkungan sekolah yang menyenangkan bagi anak.

Baca juga: Penyandang disabilitas jabat pimpinan tinggi Pratama Kemensos

Juga mengurangi hukuman-hukaman terhadap anak, mendorong sekolah-sekolah memberikan penghargaan ketimbang hukuman dan yang terpenting menghilangkan sama sekali kekerasan terhadap anak.

Edi mengatakan, dari sejumlah negara yang pernah ia kunjungi seperti Finlandia dan Selandia Baru, ia hampir tidak menemukan anak-anak dengan tugas sekolah yang memberatkan, dan mereka tidak terlalu banyak diberikan les tapi lebih banyak bermain.

"Kalau di kita masih kecil sudah ikut bimbingan belajar, menurut saya tidak diperlukan, cukup di sekolah menyenangkan," tambah dia.

Program Sekolah Bahagia yang diwacanakan antara lain dengan memberikan pelatihan kepada para guru bagaimana menciptakan sekolah bahagia. Begitu juga dengan penyampaian kurikulum yang menyenangkan.

Baca juga: Kemensos sebut untuk sukses anak harus bahagia
Baca juga: Pemkab Kudus butuh dana Rp500 juta untuk verifikasi data miskin