Sumba Barat Daya, NTT (ANTARA) - Forum Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Kota Magelang, Jawa Tengah, menawarkan kerja sama pelatihan untuk peningkatan produktivitas pelaku UMKM Kabupaten Sumba Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

"Kami mengundang pelaku UMKM di sini untuk menjalani pelatihan di Kota Magelang, atau kami melakukan pelatihan di sini," kata Ketua Forum UMKM Kota Magelang Iwing Sulistyawati di Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat Senin (26/8) malam.

Ia mengatakan hal itu dengan didampingi Seksi Pelatihan Forum UMKM Kota Magelang Esti Widayati saat ramah tamah rombongan Pemerintah Kota Magelang yang dipimpin Sekretaris Daerah Kota Magelang Joko Budiyono dengan Bupati Sumba Barat Agustinus Niga Dapawole dan jajaran pemkab setempat.

Selain mengurus forum itu, Iwing juga pelaku UMKM batik di Kota Magelang, sedangkan Esti perajin aneka makanan olahan berbahan sayuran menjadi keripik dan krispi dengan macam-macam varian.

Berbagai produk UMKM Kota Magelang disajikan dalam pemaparan di rumah dinas Bupati Sumba Barat di pusat kota Waikabubak itu, oleh kedua pelaku UMKM tersebut, seperti batik dengan motif khas Kota Magelang, "Water Torn" (menara air), burung gelatik, dan bunga-bunga.

Selain itu, keripik lompong, terung, wortel, pare. timun, manisan terung, keripik tempe, sirup jahe merah, kerupuk daun singkong dengan rasa seperti paru.

"Kita olah secara kreatif dan inovatif, apapun bisa jadi makanan yang menarik dan sehat. Keripik sayur solusi anak-anak yang tidak suka makan sayur, seperti terung yang diproses manual menjadi krispi," kata Esti

Forum tersebut sudah beberapa kali berbagi keterampilan dan pelatihan produksi, termasuk pengemasan dan pengurusan izin produksi serta kehalalan dengan pelaku UMKM di sejumlah daerah di Indonesia.

"Kami siap berbagi ilmu dengan daerah-daerah lain, mereka magang ke kita, antara lain dari Kalimatan, kami diundang juga ke Pekanbaru, Riau, dan Bagansiapiapi," ucapnya.

Ia menyebut bahan baku untuk produk olahan makanan bisa menyesuaikan dengan potensi dan kekayaan sayuran atau bahan makanan di berbagai daerah.

Ia menjelaskan aneka produk makanan UMKM Kota Magelang sudah memiliki izin dan syarat halal sehingga layak diterima di berbagai pasar, baik tradisional, modern, dan ekspor dengan harga yang bersaing dan terjangkau konsumen.

"Kemasannya juga kami perhatikan, termasuk ada yang sudah tiga bahasa, Indonesia, Inggris dan Mandarin " ucapnya.

Selain memberikan cenderamata berupa batik motif Magelang kepada Bupati Agustinus, pada kesempatan itu Sekda Joko Budiyono juga menjelaskan tentang berbagai potensi daerah dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan itu, serta berbagai capaian prestasinya selama ini.

"Kami mengembangkan diri menjadi kota jasa, antara lain kesehatan, pendidilan, dan perdagangan, termasuk UMKM dan pariwisata," ucap dia.

Bupati Agustinus Niga Dapawole menyambut positif tawaran kerja sama pelatihan pengembangan UMKM tersebut.

"Tentu saja kami menyambut baik tawaran ini, kami akan kirim Tim PKK untuk melihat UMKM di Kota Magelang, kami akan bicarakan dengan instansi yang terkait di sini. Kami akan undang saja mereka untuk melatih di sini, supaya lebih banyak pelaku UMKM di sini yang bisa ikut dari semua kecamatan (enam kecamatan di Sumba Barat)," katanya.

Pada kesempatan itu, ia juga menjelaskan tentang potensi daerah setempat, seperti pertanian, pariwisata, dan seni budaya.

Baca juga: Sesmenkop UKM ingin pengembangan UMKM tiru Jepang-Korsel

Baca juga: Kapasitas Koperasi-UMKM ditingkatkan, pertumbuhan ekonomi akan melesat

Baca juga: Apkasi-Bukalapak bekerja sama akselerasi pemasaran UMKM