Sebanyak 1.939 siswa ikuti O2SN di Aceh dan Jateng
26 Agustus 2019 20:11 WIB
Penari menampilkan tarian masal saat pembukaan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Aceh, Senin (26/8/2019).Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) itu memperlombakan lima cabang olahraga, yakni atletik, renang, pencak silat, bulu tangkis, dan karate berlangsung tanggal 25 hingga 31 Agustus 2019. (Antara Aceh/Ampelsa)
Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 1.938 siswa dari seluruh Tanah Air mengikuti Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 2019 di Banda Aceh dan Semarang pada 25 hingga 31 Agustus 2019.
Sebanyak 1.938 siswa Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Berpendidikan Khusus (SLB), telah hadir di dua kota tersebut untuk mengharumkan nama provinsi mereka.
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin, Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemendikbud, Didik Suhardi, berharap, melalui O2SN 2019, akan melahirkan atlet-atlet Indonesia masa depan yang berprestasi, baik di kancah nasional maupun internasional.
"Kami harus memberikan kesempatan kepada anak-anak kita yang punya bakat di bidang nonakademik, baik itu olahraga, seni, dan juga bidang-bidang lainnya untuk mengoptimalkan kemampuannya sehingga mereka bisa berprestasi yang lebih baik. Melalui O2SN ini kami harapkan akan muncul para atlet-atlet internasional atau nasional yang menjadi bibit-bibit unggul,” kata Didik.
Di samping untuk mencari bibit-bibit muda berbakat di bidang olahraga, melalui O2SN 2019 juga diharapkan akan menimbulkan rasa nasionalisme, rasa kebangsaan, dan juga rasa kesetiakawanan yang semakin tinggi antar-anak bangsa di seluruh Tanah Air.
“Walaupun kita berbeda-beda, Indonesia adalah satu. Anak Papua boleh hidup di Aceh, anak Aceh boleh hidup di tanah Jawa, dan anak Jawa boleh hidup di manapun, di Kalimantan, di Sulawesi, di seluruh tanah air,” ujar Didik.
Dalam rangka memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anak bangsa, O2SN merupakan salah satu bagian dari pendidikan karakter yang sifatnya non akademik. Olahraga, olah hati, olah rasa, dan olah pikir merupakan empat karakter yang dibutuhkan anak-anak bangsa untuk menjadi generasi yang memiliki daya saing yang tinggi.
"Melalui empat karakter, empat keterampilan ini sehingga anak-anak kita, ke depan akan menjadi anak-anak yang hebat, yang berkarakter, anak-anak yang punya daya saing tinggi dan akan mengisi generasi Indonesia emas tahun 2045,” tambah Didik Suhardi.
Didik juga berharap melalui O2SN ini para peserta yang berasal dari 34 provinsi ini akan membangun jaringan komunikasi dan kerjasama yang baik untuk masa depan nanti.
“Pada saatnya nanti ketika kalian sudah lulus dari sekolah dan kemudian melanjutkan ke pendidikan tinggi bahkan barangkali ketika nanti sudah sampai kalian hidup di masyarakat, pada saatnya nanti kalian pasti akan saling membutuhkan, saling bekerja sama,” ungkap dia.
Baca juga: Tarian Kolosal Meriahkan Pembukaan O2SN 2019 di Aceh
Baca juga: Kemdikbud: O2SN bagian wujudkan generasi hebat
Baca juga: Ganjar inginkan O2SN jadi ajang silaturahmi anak bangsa
Sebanyak 1.938 siswa Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Berpendidikan Khusus (SLB), telah hadir di dua kota tersebut untuk mengharumkan nama provinsi mereka.
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin, Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemendikbud, Didik Suhardi, berharap, melalui O2SN 2019, akan melahirkan atlet-atlet Indonesia masa depan yang berprestasi, baik di kancah nasional maupun internasional.
"Kami harus memberikan kesempatan kepada anak-anak kita yang punya bakat di bidang nonakademik, baik itu olahraga, seni, dan juga bidang-bidang lainnya untuk mengoptimalkan kemampuannya sehingga mereka bisa berprestasi yang lebih baik. Melalui O2SN ini kami harapkan akan muncul para atlet-atlet internasional atau nasional yang menjadi bibit-bibit unggul,” kata Didik.
Di samping untuk mencari bibit-bibit muda berbakat di bidang olahraga, melalui O2SN 2019 juga diharapkan akan menimbulkan rasa nasionalisme, rasa kebangsaan, dan juga rasa kesetiakawanan yang semakin tinggi antar-anak bangsa di seluruh Tanah Air.
“Walaupun kita berbeda-beda, Indonesia adalah satu. Anak Papua boleh hidup di Aceh, anak Aceh boleh hidup di tanah Jawa, dan anak Jawa boleh hidup di manapun, di Kalimantan, di Sulawesi, di seluruh tanah air,” ujar Didik.
Dalam rangka memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anak bangsa, O2SN merupakan salah satu bagian dari pendidikan karakter yang sifatnya non akademik. Olahraga, olah hati, olah rasa, dan olah pikir merupakan empat karakter yang dibutuhkan anak-anak bangsa untuk menjadi generasi yang memiliki daya saing yang tinggi.
"Melalui empat karakter, empat keterampilan ini sehingga anak-anak kita, ke depan akan menjadi anak-anak yang hebat, yang berkarakter, anak-anak yang punya daya saing tinggi dan akan mengisi generasi Indonesia emas tahun 2045,” tambah Didik Suhardi.
Didik juga berharap melalui O2SN ini para peserta yang berasal dari 34 provinsi ini akan membangun jaringan komunikasi dan kerjasama yang baik untuk masa depan nanti.
“Pada saatnya nanti ketika kalian sudah lulus dari sekolah dan kemudian melanjutkan ke pendidikan tinggi bahkan barangkali ketika nanti sudah sampai kalian hidup di masyarakat, pada saatnya nanti kalian pasti akan saling membutuhkan, saling bekerja sama,” ungkap dia.
Baca juga: Tarian Kolosal Meriahkan Pembukaan O2SN 2019 di Aceh
Baca juga: Kemdikbud: O2SN bagian wujudkan generasi hebat
Baca juga: Ganjar inginkan O2SN jadi ajang silaturahmi anak bangsa
Pewarta: Indriani
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019
Tags: