Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan Kota Jakarta akan tetap berperan sebagai simpul kegiatan perekonomian utama di Indonesia.

"Untuk Jakarta, kita mendorong menjadi simpul kegiatan perekonomian global. Jadi, Jakarta tetap akan menjadi pusat kegiatan perekonomian, tidak ada pergeseran di situ," kata Anies saat ditemui usai mengikuti jumpa pers terkait rencana pemindahan ibu kota di halaman Istana Negara Jakarta, Senin.

Menurut dia, pemerintah pusat telah melakukan rapat teknis mengenai rencana pembangunan DKI Jakarta dengan anggaran pembangunan sebesar Rp571 triliun.

Dia menilai pembangunan menuju pusat perekonomian global di Jakarta harus dilakukan dengan percepatan.

"Kita menargetkan sampai 2030. Pembangunan itu ada yang dari swasta, APBD, APBN, dan ada yang KPBU (kerja sama pemerintah dan badan usaha), itu sudah dibahas," kata Anies.

Gubernur menilai mekanisme pasar akan menentukan pusat kegiatan perekonomian dengan sendirinya.

Dia menjelaskan fokus pembangunan di DKI Jakarta sebagai pusat perekonomian yakni membangun perumahan, transportasi umum, jaringan utilitas telekomunikasi,
, dan jaringan air bersih.

Dalam jumpa pers tersebut, Presiden Joko Widodo menjelaskan hasil dari kajian tim rencana pemindahan ibu kota pemerintahan.

Pemerintah memutuskan Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kertanegara, di Provinsi Kalimantan Timur sebagai kawasan untuk ibu kota baru pemerintahan.

Presiden menyebut rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk regenerasi perkotaan akan terus dilakukan dengan mengarah kepada kota sebagai pusat perekonomian tingkat global.

Baca juga: Menteri PUPR: Pembangunan infrastruktur ibu kota baru dibagi 3 bagian
Baca juga: Menteri ATR: tanah ibu kota baru sudah diamankan

Baca juga: Pemerintah putuskan Penajam Paser Utara kawasan ibu kota baru