Masyarakat Tulungagung galang gerakan NKRI cinta Papua
26 Agustus 2019 17:02 WIB
Wakapolres Tulungagung Kompol Ki Ide Bagus Tri (tengah) dan sejumlah perwakilan elemen masyarakat Tulungagung merangkul Ferian Heruka, warga asal Papua yang merumput sebagai pesepakbola di Tulungagung dalam acara gerakan NKRI cinta Papua di sebuah resto di Tulungagung, Senin (26/8/2019) (Destyan Handri Sujarwoko)
Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Puluhan warga dari berbagai elemen di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Senin menggalang gerakan NKRI cinta Papua dengan menghadirkan sejumlah mahasiswa dan pemain bola asal Bumi Cenderawasih.
Acara yang diprakarsai oleh jajaran kepolisian dan komunitas gerakan NKRI cinta Papua itu digelar di sebuah rumah makan, dan diisi dengan pembacaan deklarasi bertema "Papua adalah Indonesia" secara bersama oleh seluruh elemen masyarakat yang hadir.
Baca juga: Pertemuan tokoh Papua dengan Presiden Jokowi dapat berikan solusi
Baca juga: Presiden Jokowi minta PON di Papua rayakan keragaman
Baca juga: Saran Edo Kondologit untuk Papua, pimpinan bertemu dalam acara adat
Baca juga: Dua musisi Papua yang konsisten lantunkan tembang perdamaian
"Papua adalah Indonesia. mencintai Papua bermakna juga mencintai Indonesia. Sebagai anak bangsa, selayaknya tak pernah lepas mencintai Indonesia," begitu bunyi penggalan kalimat di alinea pertama ikrar yang diucapkan bersama seluruh peserta forum gerakan NKRI Cinta Papua.
Selain lima mahasiswa asal Papua berdarah Jawa dan seorang pesepakbola asli Merauke bernama Ferian Heruka, hadir pula dari unsur civitas akademika IAIN Tulungagung, sejumlah elemen gerakan mahasiswa, TNI, Polri, tokoh masyarakat dan awak media.
Acara dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya lalu dilanjutkan dengan pembacaan ikrar dan keakraban dengan menyanyi beberapa lagu hits dan lagu daerah bertema Papua.
Dikonfirmasi usai acara, Waka Polres Tulungagung Kompol Ki Ide Bagus Tri menyatakan bahwa kegiatan itu digelar sebagai ajang silaturahim antara masyarakat Tulungagung dengan warga asal Papua, yang kebetulan sedang menjalankan kegiatan belajar (perkuliahan) serta bekerja di wilayah Tulungagung.
"Intinya kami dari Polri dan Pemkab Tulungagung ingin memastikan kepada warga Papua yang ada di sini dalam menjalankan aktivitas perkuliahan ataupun bekerja di Tulungagung dijamin keamanan dan keselamatannya," kata Wakapolres Ki Ide Bagus.
Rektor IAIN Tulungagung Prof Mahtukhin mengatakan saat ini lima mahasiswa asal Papua yang menjalani proses studi di kampusnya melakukan aktivitas-belajar seperti biasa.
Menurut Maftukhin, dirinya sejak awal sudah mengimbau kepada seluruh mahasiswa, khususnya yang asal Papua agar bersikap tenang dan tidak terusik dengan isu yang berkembang di luar.
"Sikap kampus tetap berkomitmen menyerukan bahwa kita satu bangsa dan menjaga NKRI sebagai satu kesatuan negara kita," kata Maftukhin.
Ferian Heruka sendiri saat dikonfirmasi wartawan mengaku dirinya sebagai warga asli Papua dan telah tinggal di Tulungagung sebagai pemain sepakbola di klub Peserta FC yang bermain liga kasta 3 Tanah Air, mengaku baik-baik saja di Tulungagung. "Ya, saya baik-baik saja di sini. Semua baik," katanya pendek.
Acara yang diprakarsai oleh jajaran kepolisian dan komunitas gerakan NKRI cinta Papua itu digelar di sebuah rumah makan, dan diisi dengan pembacaan deklarasi bertema "Papua adalah Indonesia" secara bersama oleh seluruh elemen masyarakat yang hadir.
Baca juga: Pertemuan tokoh Papua dengan Presiden Jokowi dapat berikan solusi
Baca juga: Presiden Jokowi minta PON di Papua rayakan keragaman
Baca juga: Saran Edo Kondologit untuk Papua, pimpinan bertemu dalam acara adat
Baca juga: Dua musisi Papua yang konsisten lantunkan tembang perdamaian
"Papua adalah Indonesia. mencintai Papua bermakna juga mencintai Indonesia. Sebagai anak bangsa, selayaknya tak pernah lepas mencintai Indonesia," begitu bunyi penggalan kalimat di alinea pertama ikrar yang diucapkan bersama seluruh peserta forum gerakan NKRI Cinta Papua.
Selain lima mahasiswa asal Papua berdarah Jawa dan seorang pesepakbola asli Merauke bernama Ferian Heruka, hadir pula dari unsur civitas akademika IAIN Tulungagung, sejumlah elemen gerakan mahasiswa, TNI, Polri, tokoh masyarakat dan awak media.
Acara dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya lalu dilanjutkan dengan pembacaan ikrar dan keakraban dengan menyanyi beberapa lagu hits dan lagu daerah bertema Papua.
Dikonfirmasi usai acara, Waka Polres Tulungagung Kompol Ki Ide Bagus Tri menyatakan bahwa kegiatan itu digelar sebagai ajang silaturahim antara masyarakat Tulungagung dengan warga asal Papua, yang kebetulan sedang menjalankan kegiatan belajar (perkuliahan) serta bekerja di wilayah Tulungagung.
"Intinya kami dari Polri dan Pemkab Tulungagung ingin memastikan kepada warga Papua yang ada di sini dalam menjalankan aktivitas perkuliahan ataupun bekerja di Tulungagung dijamin keamanan dan keselamatannya," kata Wakapolres Ki Ide Bagus.
Rektor IAIN Tulungagung Prof Mahtukhin mengatakan saat ini lima mahasiswa asal Papua yang menjalani proses studi di kampusnya melakukan aktivitas-belajar seperti biasa.
Menurut Maftukhin, dirinya sejak awal sudah mengimbau kepada seluruh mahasiswa, khususnya yang asal Papua agar bersikap tenang dan tidak terusik dengan isu yang berkembang di luar.
"Sikap kampus tetap berkomitmen menyerukan bahwa kita satu bangsa dan menjaga NKRI sebagai satu kesatuan negara kita," kata Maftukhin.
Ferian Heruka sendiri saat dikonfirmasi wartawan mengaku dirinya sebagai warga asli Papua dan telah tinggal di Tulungagung sebagai pemain sepakbola di klub Peserta FC yang bermain liga kasta 3 Tanah Air, mengaku baik-baik saja di Tulungagung. "Ya, saya baik-baik saja di sini. Semua baik," katanya pendek.
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Tags: