Palembang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Herman Deru mengintruksikan kepada seluruh pejabat dan staf dalam lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) setempat untuk melaksanakan shalat minta hujan atau Istisqa di halaman Griya Agung Palembang, Selasa (27/8).

Hal ini karena kemarau sudah terjadi sehingga berdampak akan kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan, kata gubernur dalam keterangan tertulisnya di Palembang, Senin.

Jadi untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan termasuk bencana kabut asap tebal pihaknya minta kepada pegawai jajarannya untuk Shalat Istisqa.

Bahkan pihaknya melayangkan telegram kepada bupati dan walikota di Sumsel untuk melakukan Shalat Istisqa di daerahnya masing-masing dengan melibatkan jajaran Pemerintah Daerah, kalangan alim ulama dan seluruh lapisan masyarakat.

Para kepala daerah juga untuk bersama dengan para ulama, pimpinan Ormas Islam, Imam Masjid, Pondok Pesantren dan aparatur pemerintah daerah untuk melaksanakan Shalat Istisqa di wilayah masing-masing, jelas dia.

Menurut gubernur, kemarau yang mengakibatkan kekeringan perlu terus diantisipasi terutama akan terjadinya kebakaran hutan dan lahan sehingga permohonan dan doa perlu terus dilaksanakan.

Begitu juga warga Sumsel mari berdoa mendekatkan diri kepada Allah SWT, semoga musim kemarau ini segera berakhir yang ditandai dengan diturunkannya hujan, ujar dia.

Selain itu gubernur juga mengharapkan warga untuk tidak melakukan kegiatan pembakaran yang berpotensi terjadinya kebakaran hutan, lahan serta rumah tempat tinggal. Sebab jika tidak hati-hati dampaknya bukan saja merugikan diri sendiri, melainkan juga orang lain.

Sementara Plt Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Sumsel, Iwan Gunawan mengatakan, sesuai arahan gubernur agar seluruh pejabat dan staf ASN maun non Pegawai Negeri Sipil untuk melaksanakan Shalat Istisqa bersama gubernur dan Wakil Gubernur Mawari Yahya.

Mengenai pakaian sendiri menggunakan pakaian muslim atau berlaku hari itu dan pelaksanakannya pada pagi hari, tambah dia.