Lembaga riset AIC akan terlibat Citarum Harum
26 Agustus 2019 15:57 WIB
Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Emil saat menggelar pertemuan dengan 12 tokoh pendidikan dan peneliti dari Australia yang tergabung dalam Board of Australia-Indonesia Centre (AIC) di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (26/8/2019). (Dok Humas Pemprov Jabar)
Bandung (ANTARA) - Board of Australia-Indonesia Centre (AIC), sebuah lembaga riset yang dibentuk pemerintah Indonesia akan terlibat dalam Program Citarum Harum dan pengembangan ekonomi inklusif di desa-desa se-Jawa Barat.
"Mereka akan membantu kita menyukseskan program Citarum Harum melalui keilmuannya, juga dilibatkan pada pengembangan ekonomi inklusif di desa," kata Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Emil di Bandung, Senin.
Ditemui seusai menggelar pertemuan dengan 12 tokoh pendidikan dan peneliti dari Australia yang tergabung dalam Board of Australia-Indonesia Centre (AIC) di Gedung Negara Pakuan, Gubernur Emil mengatakan dalam pertemuan tersebut, Pemprov Jabar dan AIC akan berkolaborasi untuk mencari jawaban tentang tantangan pembangunan.
Selain itu, Emil menyatakan, AIC akan melakukan riset soal ekonomi digital.
Menurutnya, keterlibatan AIC merupakan wujud penerapan konsep Penthahelix yang diterapkan Pemprov Jabar dalam menjalankan roda pemerintahannya.
Penthahelix sendiri adalah menggandeng lima unsur, yaitu ABCGM (Akademisi, Bisnis, Community, Government, dan Media), dalam pembangunan.
"Riset-riset mereka akan bermanfaat bagi pembangunan kita, inilah bentuk kolaborasi Penthahelix tak hanya dari dalam negeri, tapi dari luar negeri," katanya.
"Jadi riset-riset seperti ini sangat dibutuhkan. Silakan kita sangat terbuka siapa yang punya niat baik bagi Jabar," lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama, Pemprov Jabar dan AIC menandatangani Letter of Intent (LoI) sebagai bentuk keseriusan kerja sama kedua belah pihak.
"Kita langsung tanda tangan Letter of Intent untuk menunjukkan keseriusan. Jadi, langsung pada rencana aksi," kata Emil.
Baca juga: Daur ulang sampah DAS Citarum tekan 5.000 ton CO2 emisi GRK
Baca juga: Jawa Barat siapkan aplikasi untuk pantau Program Citarum Harum
Baca juga: Gubernur Jabar: pentahelix jurus baru Citarum harum
"Mereka akan membantu kita menyukseskan program Citarum Harum melalui keilmuannya, juga dilibatkan pada pengembangan ekonomi inklusif di desa," kata Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Emil di Bandung, Senin.
Ditemui seusai menggelar pertemuan dengan 12 tokoh pendidikan dan peneliti dari Australia yang tergabung dalam Board of Australia-Indonesia Centre (AIC) di Gedung Negara Pakuan, Gubernur Emil mengatakan dalam pertemuan tersebut, Pemprov Jabar dan AIC akan berkolaborasi untuk mencari jawaban tentang tantangan pembangunan.
Selain itu, Emil menyatakan, AIC akan melakukan riset soal ekonomi digital.
Menurutnya, keterlibatan AIC merupakan wujud penerapan konsep Penthahelix yang diterapkan Pemprov Jabar dalam menjalankan roda pemerintahannya.
Penthahelix sendiri adalah menggandeng lima unsur, yaitu ABCGM (Akademisi, Bisnis, Community, Government, dan Media), dalam pembangunan.
"Riset-riset mereka akan bermanfaat bagi pembangunan kita, inilah bentuk kolaborasi Penthahelix tak hanya dari dalam negeri, tapi dari luar negeri," katanya.
"Jadi riset-riset seperti ini sangat dibutuhkan. Silakan kita sangat terbuka siapa yang punya niat baik bagi Jabar," lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama, Pemprov Jabar dan AIC menandatangani Letter of Intent (LoI) sebagai bentuk keseriusan kerja sama kedua belah pihak.
"Kita langsung tanda tangan Letter of Intent untuk menunjukkan keseriusan. Jadi, langsung pada rencana aksi," kata Emil.
Baca juga: Daur ulang sampah DAS Citarum tekan 5.000 ton CO2 emisi GRK
Baca juga: Jawa Barat siapkan aplikasi untuk pantau Program Citarum Harum
Baca juga: Gubernur Jabar: pentahelix jurus baru Citarum harum
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019
Tags: