Jayapura (ANTARA) - Situasi dan kondisi Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya pascaunjuk rasa yang dilakukan oleh warga terkait isu penolakan rasisme kondusif, Senin.

Dandim 1702 Jayawijaya Letkol Inf Candra Dianto ketika dihubungi melalui telepon selularnya di Jayapura, Senin, mengatakan unjuk rasa yang digelar warga tersebut diikuti sekitar 3500-4000 massa.

"Massa berasal dari Dewan Adat Papua (DAP) wilayah Lapago yakni Wamena, Lanny Jaya dan wilayah lainnya yang terjangkau di wilayah pegunungan tengah," katanya.

Baca juga: Polisi baku tembak dengan KKB di Wamena, seorang anggota KKB tewas

Menurut Dandim Jayawijaya, titik kumpul massa berada di beberapa tempat yakni Pasar Sinakma, Woma, Hom Hom dan Jalan Irian.

"Dari beberapa titik ini, selanjutnya massa bergerak menuju Kantor Bupati Jayawijaya," ujarnya.

Dia menjelaskan unjuk rasa ini mengecam dugaan rasisme dan ada beberapa tuntutan lain di antaranya meminta kepolisian menindak tegas serta menangkap oknum aparat dan ormas yang melakukan dugaan tindakan rasisme terhadap mahasiswa Papua.

Baca juga: Pratu Sirwandi, korban penembakan KKSB meninggal di RSUD Wamena

"Kami berharap situasi di Wamena tetap kondusif masyarakat tetap dapat menjalankan aktivitas dengan aman dan nyaman," katanya lagi.

Dia menambahkan massa yang menggelar unjuk rasa akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 14.00 WIT dan aktifitas pemerintah berjalan seperti biasa, namun kegiatan belajar mengajar diliburkan.

Baca juga: Anggota Egianus Kogoya tewas tertembak di Wamena