Jakarta, (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, unjuk rasa di sebuah negara demokrasi adalah hal yang wajar namun ia mengharapkan unjuk rasa yang dilakukan juga bisa memberikan solusi dan tidak menimbulkan masalah baru karena melakukan hal yang melebihi batas kepatutan. Presiden Yudhoyono usai menerima Presiden Hongaria Laszlo Solyom di Istana Merdeka Jakarta, Rabu, mengatakan, maraknya unjuk rasa belakangan ini juga terkait situasi politik yang tampak makin hangat belakangan ini. "Tahun ini memang tahun politik, tapi harus ada kontrol hati nurani dan kontrol pikiran sehingga semua yang dilakukan bermanfaat bagi rakyat dan tidak menambah penderitaan," katanya. Presiden menyampaikan hal tersebut menyambung pertanyaan dalam jumpa pers usai pertemuan bilateral Indonesia-Hongaria, mengenai banyaknya aksi unjuk rasa belakangan ini, sebagai dampak krisis pangan dan krisis energi. Presiden meminta agar protes-protes yang dilakukan bisa mendudukkan masalah pada letak yang benar dan bebas dari kepentingan kekuasaan pribadi. "Saya kira tahu duduk perkara sebenarnya, apalagi bagi elit, ekonom dan politisi yang saya tahu ikut melakukan protes-protes sosial, aksi-aksi politik yang berwujud pada gerakan jalanan ini," katanya. Presiden Yudhoyono mengatakan, dirinya sangat mendukung demonstrasi mahasiswa yang meminta agar proses reformasi terus dilanjutkan, seperti saat dirinya menerima masukan dari mahasiswa di Surabaya pada pekan lalu. Mereka menyatakan tujuh gugatan rakyat yang intinya mengingatkan reformasi agar terus dilanjutkan. "Saya sangat pahami dan setuju untuk terus melakukan langkah-langkah reformasi sesuai dengan tujuan negara ini," katanya. Sebelumnya dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Laszlo, Yudhoyono mengatakan bahwa persoalan krisis energi dan krisis pangan perlu dicarikan solusinya di tingkat global dengan melakukan kerja sama di tingkat internasional. "Untuk keadilan dunia, saya harap masyarakat internasional peduli untuk mengatasi masalah ini, namun apabila kerja sama global tidak terwujud, negara-negara dan perusahaan-periusahaan yang mendapat keuntungan dari krisis ini secara moral tidak dapat dibenarkan," katanya. Seluruh dunia Presiden Laszlo dalam kesempatan itu mengatakan bahwa persoalan harga pangan dan bahan bakar minyak juga dirasakan seluruh dunia, bukan hanya di Indonesia. "Unjuk rasa memprotes hal itu juga terjadi di seluruh dunia," katanya. Laszlo sepakat dengan Presiden Yudhoyono bahwa persoalan krisis energi dan krisis pangan adalah permasalahan global yang harus ditangani secara global karena bisa berdampak pada menurunnya tingkat kesejahteraan banyak negara. (*)