BMKG keluarkan peringatan dini gelombang tinggi di perairan NTT
26 Agustus 2019 11:00 WIB
Ilustrasi - Pengendara bermotor melintas di pinggir jalan yang longsor akibat abrasi di pesisir pantai Oesapa Kota Kupang NTT Jumat, (25/1/19). Jalan tersebut longsor akibat gelombang tinggi yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Antara Foto/Kornelis Kaha
Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Meteorologi maritim Tenau Kupang mengeluarkan peringatan dini terkait gelombang setinggi 1,25 hingga 3,5 meter yang terjadi di wilayah perairan NTT mulai Senin (26/8) hingga Selasa (27/8) besok.
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang Ota Welly Jenni Thalo kepada wartawan di Kupang, Senin, mengatakan bahwa gelombang tinggi tersebut berpotensi terjadi di beberapa perairan di NTT.
"Untuk gelombang tinggi 1,25 meter hingga 2,5 meter berpotensi terjadi di wilayah seperti Selat Sape bagian selatan, perairan selatan Kupang hingga Pulau Rote," katanya.
Selain itu juga gelombang setinggi 1,25 meter hingga 2,5 meter juga berpotensi terjadi di Selat Alor, Selat Ombai dan di Laut Timor Selatan NTT.
Sementara itu gelombang setinggi 2,5 meter hingga 3,5 meter berpotensi terjadi di perairan selatan Pulau Sumba dan Laut Sawu, Samudera Hindi selatan NTT serta di Selat Sumba bagian barat.
"Di tiga perairan yang baru disebutkan adalah perairan yang potensi gelombangnya bisa mencapai 3,5 meter, " kata dia.
Oleh karena itu BMKG mengimbau kepada para nelayan dan pemilik kapal tongkang, pengelola kapal ferry serta warga yang tinggal di pesisir pantai agar mengantisipasi dengan adanya peringatan dini itu.
"Kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang agar selalu waspada," kata dia.
Welly juga menjelaskan penyebab gelombang tinggi tersebut diakibatkan adanya pusat tekanan rendah 1004 hPa di Samudera Pasifik timur Filipina, serta terdapat sirkulas Eddy di Papua Barat.*
Baca juga: Badai tropis Bailu picu gelombang tinggi di perairan NTT
Baca juga: Pola angin di wilayah ekuator picu gelombang tinggi di NTT
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang Ota Welly Jenni Thalo kepada wartawan di Kupang, Senin, mengatakan bahwa gelombang tinggi tersebut berpotensi terjadi di beberapa perairan di NTT.
"Untuk gelombang tinggi 1,25 meter hingga 2,5 meter berpotensi terjadi di wilayah seperti Selat Sape bagian selatan, perairan selatan Kupang hingga Pulau Rote," katanya.
Selain itu juga gelombang setinggi 1,25 meter hingga 2,5 meter juga berpotensi terjadi di Selat Alor, Selat Ombai dan di Laut Timor Selatan NTT.
Sementara itu gelombang setinggi 2,5 meter hingga 3,5 meter berpotensi terjadi di perairan selatan Pulau Sumba dan Laut Sawu, Samudera Hindi selatan NTT serta di Selat Sumba bagian barat.
"Di tiga perairan yang baru disebutkan adalah perairan yang potensi gelombangnya bisa mencapai 3,5 meter, " kata dia.
Oleh karena itu BMKG mengimbau kepada para nelayan dan pemilik kapal tongkang, pengelola kapal ferry serta warga yang tinggal di pesisir pantai agar mengantisipasi dengan adanya peringatan dini itu.
"Kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang agar selalu waspada," kata dia.
Welly juga menjelaskan penyebab gelombang tinggi tersebut diakibatkan adanya pusat tekanan rendah 1004 hPa di Samudera Pasifik timur Filipina, serta terdapat sirkulas Eddy di Papua Barat.*
Baca juga: Badai tropis Bailu picu gelombang tinggi di perairan NTT
Baca juga: Pola angin di wilayah ekuator picu gelombang tinggi di NTT
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019
Tags: