San Fransisco, (ANTARA News) - Senator Hillary Rodham Clinton pada pemilihan awal di negara bagian Kentucky, Selasa, dengan mudah menang atas saingannya Barack Obama dalam pemilihan calon presiden AS dari Partai Demokrat. Dengan kemenangan hari Selasa, Hillary mengumpulkan setidaknya 28 suara delegasi sementara Obama mendapat setidaknya delapan delegasi. Pemilihan hari Selasa sendiri disebut-sebut merupakan kesempatan terakhir bagi Hillary untuk menunjukkan apakah dirinya masih mampu untuk bersaing dengan Obama dalam pencalonan presiden dari Partai Demokrat. Obama dan Hillary sama-sama memiliki peluang untuk mencetak sejarah dalam peta politik di AS, yaitu menjadi presiden kulit hitam pertama atau presiden perempuan pertama AS. Namun belakangan ini, Hillary makin jauh tertinggal dalam perolehan dukungan padahal Obama dalam dua minggu terakhir banyak mendapat tambahan suara superdelegasi. Menurut data terakhir penghitungan yang dilakukan oleh MSNBC, secara keseluruhan, Obama hingga kini telah mengumpulkan setidaknya 1.917 delegasi, termasuk yang diberikan oleh para pejabat di Partai Demokrat --yang disebut sebagai superdelegasi. Sementara Hillary baru mengumpulkan 1.725 delegasi. Untuk memenangi pencalonan dari Partai Demokrat, Obama atau Hillary harus mengumpulkan 2.026 delegasi. Kendati pada Selasa kalah dari Hillary di Kentucky, Obama diperkirakan akan menang di negara bagian Oregon sehingga ia dapat menambah pundi-pundi delegasinya. Di dua negara bagian tersebut, Hillary dan Obama secara total memperebutkan 103 delegasi. Dari kedua kontes hari Selasa, yaitu di Kentucky dan Oregon, Obama diperkirakan akan memperoleh 60 delegasi, yang akan membuatnya makin mendekati jumlah delegasi 2.026 yang diperlukan untuk memenangi nominasi pencalonan presiden AS dari Partai Demokrat. Kemenangan Hillary di Kentucky banyak diperoleh dari kalangan kulit putih, termasuk mereka yang terpelajar. Menurut laporan berbagai media di AS, hampir 2/3 warga kulit putih yang memiliki tingkat pendidikan sarjana di Kentucky mendukung Hillary. Hillary dan Obama masih harus menunggu hasil penghitungan suara di Oregon pada Selasa malam. Kedua bakal kandidat tersebut kembali akan berlaga dalam pemilihan di negara bagian Puerto Rico pada 1 Juni dan di Montana serta South Dakota pada 3 Juni mendatang. Di tengah keraguan banyak kalangan bahwa ia akan dapat mengalahkan Obama, Hillary telah bertekad untuk menang dalam pemungutan suara yang tersisa pada 1 dan 3 Juni tersebut. (*)