Pekanbaru (ANTARA News) - Titik api (hotspot) yang menimbulkan kabut asap, masih menyala di sejumlah kabupaten/kota. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Kota Pekanbaru, Selasa, menyatakan pantauan terakhir satelit NOAA 18 menunjukkan masih adanya 25 hotspot di Provinsi Riau. Staf Analisis BMG, Slamet Riyadi menjelaskan 25 hotspot tersebut tersebar di delapan kabupaten/kota di Riau. Delapan kabupaten/kota tersebut yakni Kabupaten Rokan Hulu satu titik, Siak tiga titik, Kampar tiga titik, Pelelawan enam titik, Indragiri Hulu tiga titik, Indragiri Hilir empat titik, Kuantan Singingi satu titik, dan Kota Dumai empat titik. Jumlah tersebut menurut Slamet Riyadi adalah menurun apabila dibandingkan dengan pantauan Satelit NOAA pada Senin (19/5) yang mencapai 96 titik api yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota di Riau. Namun demikian, BMG memperkirakan bahwa peluang terjadinya kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Provisi Riau masih tinggi mengingat minimnya curah hujan di hampir sebagian besar Riau. BMG terus mengimbau kepada masyarakat dan perusahaan pemilik izin Hutan Tanaman Industi (HTI) untuk tidak membuka hutan dan lahan dengan cara bakar. "Indeks kekeringan atau penyulutan api hampir ekstrim, karena itu kebakaran kecil akan cepat menyebar dan meluas sehingga menimbulkan kebakaran besar dan kabut asap," katanya. Sebelumnya, pada akhir pekan lalu sebagian wilayah Riau diselimuti kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan, hal tersebut menurut BMG akan berakibat buruk bagi kesehatan dan mengurangi jarak pandang sehingga dapat juga mengganggu penerbangan.(*)