Menpar dukung percepatan sektor pariwisata Lampung
25 Agustus 2019 23:34 WIB
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi bersama Menteri Pariwisata Republik Indonesia ikut serta dalam Parade Budaya Lampung Krakatau Festival, Bandarlampung, Minggu (25/8/2019). ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi
Bandarlampung (ANTARA) - Menteri Pariwisata Republik Indonesia Arief Yahya mengatakan bahwa pariwisata Lampung harus berkembang pesat dalam jangka waktu lima hingga sepuluh tahun ke depan untuk mempercepat pertumbuhan pariwisata dan ekonomi Lampung.
"Lampung merupakan Provinsi paling produktif dalam melaksanakan kegiatan pariwisata, ada sekitar 52 kegiatan yang di suguhkan dan 2 kegiatan mampu masuk dalam calender of event national dan internasional yang mampu menarik wisatawan domestik ataupun mancanegara", ujar Arief Yahya saat memberikan sambutan di gelaran parade budaya Lampung Krakatau Festival, Minggu.
Menurutnya, agar sektor pariwisata Lampung berkembang membutuhkan tiga hal, yang pertama adalah percepatan pelaksanaan pembuatan kawasan ekonomi khusus, adanya pengembangan SDM yang baik, promosi serta adanya creative value dengan cara memberdayakan karya anak bangsa.
"Lampung membutuhkan tiga hal untuk percepatan sektor pariwisata yang pertama adalah adanya pengembangan destinasi melalui di bangunnya kawasan ekonomi khusus layaknya di Mandalika", ucapnya.
Menurutnya, dengan di bangunnya kawasan ekonomi khusus dapat mendongkrak kedatangan wisatawan mancanegara untuk berwisata di Lampung.
"Yang kedua pembuatan kegiatan pariwisata harus mengandung nilai kreatif, konsisten dan komersil sehingga kegiatan tidak hanya di suguhkan bagi warga sekitar, namun mampu menarik wisatawan mancanegara dan yang ketiga harus ada Program studi Pariwisata yang tersertifikasi secara internasional di Lampung, sehingga generasi muda Lampung dapat menjadi tenaga kerja yang unggul", tuturnya
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengharapkan dalam jangka waktu satu tahun ini Lampung dapat merealisasikan pembangunan kawasan ekonomi khusus agar dapat menaikkan kedatangan wisatawan mancanegara ke Lampung.
"Saya harapkan dalam jangka waktu satu tahun dapat segera direalisasikan pembangunan kawasan ekonomi khusus di Lampung karena area yang dimiliki Lampung sudah lebih dari mencukupi untuk dibangun kawasan ekonomi khusus," ujarnya.
"Lampung merupakan Provinsi paling produktif dalam melaksanakan kegiatan pariwisata, ada sekitar 52 kegiatan yang di suguhkan dan 2 kegiatan mampu masuk dalam calender of event national dan internasional yang mampu menarik wisatawan domestik ataupun mancanegara", ujar Arief Yahya saat memberikan sambutan di gelaran parade budaya Lampung Krakatau Festival, Minggu.
Menurutnya, agar sektor pariwisata Lampung berkembang membutuhkan tiga hal, yang pertama adalah percepatan pelaksanaan pembuatan kawasan ekonomi khusus, adanya pengembangan SDM yang baik, promosi serta adanya creative value dengan cara memberdayakan karya anak bangsa.
"Lampung membutuhkan tiga hal untuk percepatan sektor pariwisata yang pertama adalah adanya pengembangan destinasi melalui di bangunnya kawasan ekonomi khusus layaknya di Mandalika", ucapnya.
Menurutnya, dengan di bangunnya kawasan ekonomi khusus dapat mendongkrak kedatangan wisatawan mancanegara untuk berwisata di Lampung.
"Yang kedua pembuatan kegiatan pariwisata harus mengandung nilai kreatif, konsisten dan komersil sehingga kegiatan tidak hanya di suguhkan bagi warga sekitar, namun mampu menarik wisatawan mancanegara dan yang ketiga harus ada Program studi Pariwisata yang tersertifikasi secara internasional di Lampung, sehingga generasi muda Lampung dapat menjadi tenaga kerja yang unggul", tuturnya
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengharapkan dalam jangka waktu satu tahun ini Lampung dapat merealisasikan pembangunan kawasan ekonomi khusus agar dapat menaikkan kedatangan wisatawan mancanegara ke Lampung.
"Saya harapkan dalam jangka waktu satu tahun dapat segera direalisasikan pembangunan kawasan ekonomi khusus di Lampung karena area yang dimiliki Lampung sudah lebih dari mencukupi untuk dibangun kawasan ekonomi khusus," ujarnya.
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019
Tags: