Jakarta (ANTARA News) - Momentum 100 Tahun Kebangkitan Nasional dimanfaatkan 24 organisasi kemasyarakat (Ormas) serta beberapa partai politik yang pernah menjadi peserta Pemilu menggalang kekuatan baru menghadapi Pemilu 2009 dengan membentuk Aliansi Suara Rakyat (ASR). Deklarasi dilakukan di Jakarta, Selasa, dipimpin Ketua Umum ASR KH Agus Miftach dihadiri pimpinan ormas dan pimpinan partai politik yang bergabung dalam aliansi ini. Aliansi terdiri atas Front Persatuan Nasional, Partai Rakyat Indonesia, Partai Indonesia Baru, Aliansi Rakyat Jaringan Kebangsaan, Ikatan Pengusaha Muslim Indonesia, Gabungan Ormas Islam Bersatu, Himpunan Pengusaha Demokrat, Persatuan Penyandang Cacat Veteran TNI/Polri, Korps Mubaligh Muda Indonesia, Persatuan Intelektual Demokrat, Gerakan Pemuda Indonesia Satu (Garda Satu), Forum Pemuda Jakarta, Clean Government, Forum Transparansi Indonesia, Pondok Pesantren Al-Irsyadiah, Lembaga Pengembangan Kapasitas SDM, Generasi Muda Pemberdayaan Masjid, Yayasan Putra-Putri TNI/Polri, Persatuan Kedy Indoensia serta Persatuan Pendekatan Hibar Karuhun Cimande. ASR dibentuk untuk mempertahankan momentum demokrasi, non diskriminasi, penegakan hukum dan pemberantasan korupsi, kebebasan berpolitik, penegakan hak-hak rakyat termasuk kebebasan beragama, berkeyakinan dan beribadah. ASR mendorong terwujudnya kepemimpinan nasional dan pemerintahan yang bersih dan efektif yang berkemampuan mewujudkan kemajuan perekonomian rakyat di segala bidang, khususnya di sektor agraris, tradisional dan padat karya yang memungkinan perekonomian rakyat tumbuh dari dalam secara kuat. Dalam kaitan ini, harus diwujudkan kebijakan moneter, fiskal dan sektor riil. ASR mendorong suksesnya upaya pendidikan, pemberdayaan budaya pluralitas Bhineka Tunggal Ika, peningkatan kesehatan, pengendalian penduduk, penegakan hukum, ketertiban, pertahanan dan keamanan serta perwujudan kesejahteraan dan keadilan sebagai implementasi ideologi Pancasila dan UUD 1945. ASR bersifat non-partisan dan merupakan forum bersama eksponen berbagai Ormas bagi perkuatan sosial, harmonisasi sosial yang bersifat multikultur yang bertujuan menyukseskan Pemilu, terutama pemilihan presiden tahun 2009, untuk menghasilkan pimpinan nasional yang kapabel dan berani berkorban bagi terwujudnya kemakmuran dan keadilan. ASR bukan `underbow` partai politik dan bukan merupakan sub bagian dari partai politik tertentu, bersifat mandiri dan independen, berjuang untuk keadilan dan kesejahteraan sosial dalam arti luas sesuai prinsip rasionalitas dengan menghormati nilai-nilai tradisional, spiritual dan religi sosial. "Dengan demikian, ASR ingin mecniptakan kondisi sosial yang seimbang, selaras dan kreatif dalam rangka pembentukan budaya sosial yang produktif dalam wadah NKRI," kata agus Miftach yang menambahkan, meski independen dan non-partisan, ASR siap bekerjasama dengan partai politik dan pihak manapun yang sesuai dengan prinsip ASR.(*)