Bandara Internasional Yogyakarta bakal rampung triwulan I 2020
25 Agustus 2019 16:38 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo. Ia mengatakan proyek bandara selesai 70 persen, sehingga selesai Maret 2020. (Foto ANTARA/Sutarmi)
Kulon Progo (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengapresiasi perkembangan pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang telah sesuai rencana yakni sekitar 60 hingga 70 persen.
"Progresnya cukup bagus. Kami perkirakan sudah mencapai 60 hingga 70 persen. Kalau dilihat, kira-kira akan selesai secara keseluruhan pada Februari atau Maret 2020. Setelah itu, kami operasikan," kata Budi Karya Sumadi usai meninjau perkembangan pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo, Minggu.
Ia mengatakan hal yang perlu ditekankan saat ini adalah bagaimana jumlah penerbangan melalui Kulon Progo itu harus ditingkatkan dari sekarang terutama jurusan ke luar Jawa.
"Hal ini yang akan kami bicarakan. Hal lain yang akan dibicarakan bagaimana angkutan kereta api sebagai aksesbilitas bisa bertambah, sehingga lebih mudah, lebih pendek, ada suatu kepastian bagi penumpang yang datang sering untuk mencapai Yogyakarta," katanya.
Budi Karya mengatakan pembangunan kereta api akan selesai pada Mei 2020 dari bandara Kulon Progo ke Stasiun Kendundang.
Dengan demikian, lanjut dia, pada saat pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta selesai, perjalanan dari bandara itu ke Stasiun Tugu yang biasanya membutuhkan waktu 35 menit, dengan kereta api hanya kira-kira 15 menit.
Sementara itu Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi mengatakan saat ini perkembangan pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta sudah mencapai 74 persen dan sedang dalam proses penyelesaian area terminal serta fasilitas lainnya.
Pihaknya juga tengah bersiap mengembangkan kawasan aerocity untuk mendukung keberadaan bandara serta sektor pariwisata Jawa Tengah-DIY. Perusahaan pelat merah ini memiliki aset lahan seluas 86 hektare yang akan dikembangkan menjadi kawasan hotel serta pusat bisnis sehingga bisa mendukung kebutuhan para wisatawan.
"Di luar itu pemerintah juga akan membangun pusat kota baru dan bisa diintegrasikan dengan konsep pembangunan bandara sehingga bisa tercipta iklim usaha baru," kata Faik.
"Progresnya cukup bagus. Kami perkirakan sudah mencapai 60 hingga 70 persen. Kalau dilihat, kira-kira akan selesai secara keseluruhan pada Februari atau Maret 2020. Setelah itu, kami operasikan," kata Budi Karya Sumadi usai meninjau perkembangan pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo, Minggu.
Ia mengatakan hal yang perlu ditekankan saat ini adalah bagaimana jumlah penerbangan melalui Kulon Progo itu harus ditingkatkan dari sekarang terutama jurusan ke luar Jawa.
"Hal ini yang akan kami bicarakan. Hal lain yang akan dibicarakan bagaimana angkutan kereta api sebagai aksesbilitas bisa bertambah, sehingga lebih mudah, lebih pendek, ada suatu kepastian bagi penumpang yang datang sering untuk mencapai Yogyakarta," katanya.
Budi Karya mengatakan pembangunan kereta api akan selesai pada Mei 2020 dari bandara Kulon Progo ke Stasiun Kendundang.
Dengan demikian, lanjut dia, pada saat pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta selesai, perjalanan dari bandara itu ke Stasiun Tugu yang biasanya membutuhkan waktu 35 menit, dengan kereta api hanya kira-kira 15 menit.
Sementara itu Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi mengatakan saat ini perkembangan pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta sudah mencapai 74 persen dan sedang dalam proses penyelesaian area terminal serta fasilitas lainnya.
Pihaknya juga tengah bersiap mengembangkan kawasan aerocity untuk mendukung keberadaan bandara serta sektor pariwisata Jawa Tengah-DIY. Perusahaan pelat merah ini memiliki aset lahan seluas 86 hektare yang akan dikembangkan menjadi kawasan hotel serta pusat bisnis sehingga bisa mendukung kebutuhan para wisatawan.
"Di luar itu pemerintah juga akan membangun pusat kota baru dan bisa diintegrasikan dengan konsep pembangunan bandara sehingga bisa tercipta iklim usaha baru," kata Faik.
Pewarta: Sutarmi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019
Tags: