Gelombang dengan tinggi sampai empat meter bayangi perairan Maluku
25 Agustus 2019 10:48 WIB
Arsip Foto. Personel Direktorat Polisi Perairan Maluku bersiaga di Perairan Teluk Ambon, Maluku, Selasa (28/5/2019). ANTARA FOTO/Izaac Mulyawan/foc.
Ambon (ANTARA) - Gelombang laut dengan tinggi sampai empat meter berpotensi muncul di beberapa bagian perairan Maluku dalam beberapa hari ke depan menurut prakiraan Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon.
Menurut Kepala Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon Ot Oral Sem Wilar, Minggu, gelombang dengan tinggi sampai empat meter berpeluang muncul di perairan selatan Ambon, laut Banda, perairan Sermata-Leti hingga Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Kai hingga Kepulauan Aru, dan laut Arafuru.
Kemunculan gelombang tinggi antara lain dipengaruhi oleh tiupan angin dari arah timur-tenggara dengan kecepatan terbesar 25 knot (46 km per jam) yang meliputi Kota Ambon maupun Tual serta kabupaten Buru, Buru Selatan, Maluku Tenggara, Kepulauan Aru, Kepulauan Tanimbar, dan Maluku Barat Daya (MBD).
Ot mengimbau para nelayan mewaspadai kemungkinan datangnya gelombang tinggi dan tidak memaksakan diri melaut dengan mengandalkan armada tradisional yang mungkin tidak kuat menghadapi terpaan angin kencang dan gelombang tinggi.
Dia mengemukakan, informasi mengenai kondisi cuaca juga sudah disampaikan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sembilan kabupaten dan dua kota di Maluku, juga kepada para bupati dan wali kota.
Bila terjadi kondisi cuaca ekstrem, maka Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas 1 Ambon berwenang tidak memberikan izin berlayar dan menghentikan sementara aktivitas pelayaran untuk sementara jika perlu.
"Para pengguna jasa transportasi juga hendaknya memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan kapal laut akibat faktor cuaca karena pertimbangan perlunya memprioritaskan keselamatan," kata Ot.
Baca juga:
Gelombang tinggi picu abrasi di Pesisir Selatan Sumbar
Nelayan Bintan tak bisa melaut akibat gelombang tinggi
Menurut Kepala Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon Ot Oral Sem Wilar, Minggu, gelombang dengan tinggi sampai empat meter berpeluang muncul di perairan selatan Ambon, laut Banda, perairan Sermata-Leti hingga Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Kai hingga Kepulauan Aru, dan laut Arafuru.
Kemunculan gelombang tinggi antara lain dipengaruhi oleh tiupan angin dari arah timur-tenggara dengan kecepatan terbesar 25 knot (46 km per jam) yang meliputi Kota Ambon maupun Tual serta kabupaten Buru, Buru Selatan, Maluku Tenggara, Kepulauan Aru, Kepulauan Tanimbar, dan Maluku Barat Daya (MBD).
Ot mengimbau para nelayan mewaspadai kemungkinan datangnya gelombang tinggi dan tidak memaksakan diri melaut dengan mengandalkan armada tradisional yang mungkin tidak kuat menghadapi terpaan angin kencang dan gelombang tinggi.
Dia mengemukakan, informasi mengenai kondisi cuaca juga sudah disampaikan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sembilan kabupaten dan dua kota di Maluku, juga kepada para bupati dan wali kota.
Bila terjadi kondisi cuaca ekstrem, maka Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas 1 Ambon berwenang tidak memberikan izin berlayar dan menghentikan sementara aktivitas pelayaran untuk sementara jika perlu.
"Para pengguna jasa transportasi juga hendaknya memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan kapal laut akibat faktor cuaca karena pertimbangan perlunya memprioritaskan keselamatan," kata Ot.
Baca juga:
Gelombang tinggi picu abrasi di Pesisir Selatan Sumbar
Nelayan Bintan tak bisa melaut akibat gelombang tinggi
Pewarta: Alex Sariwating
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019
Tags: