Pemkab Sukabumi tingkatkan kualitas pangan, cegah stunting
25 Agustus 2019 10:10 WIB
Daging sapi merupakan salah satu pangan yang memiliki nilai gizi (protein hewani) tinggi baik untuk mencegah stunting pada bayi, balita dan anak. (Foto: Aditya Rohman/Antaranews).
Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, fokus dalam pencegahan stunting atau gagal tumbuh pada anak mulai dari bayi, balita hingga usia sekolah melalui peningkatan kualitas pangan yang dikonsumsi masyarakat.
"Kabupaten Sukabumi saat ini sudah memiliki Duta Konsumsi Pangan yang tugasnya untuk menyebar informasi kepada masyarakat terkait pangan ideal yang harus dikonsumsi masyarakat untuk mencegah stunting," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sukabumi Adi Purnomo di Sukabumi, Minggu.
Menurut dia, pecegahan stunting ini menjadi fokus pihaknya karena masih banyak ditemukan kasus di kabupaten terluas di Pulau Jawa dan Bali ini. Pencegahan ini harus dilakukan sejak anak dalam kandungan dan masa keemasan (pertumbuhan).
Asupan pangan tersebut bisa dilihat dari pola pangan harapan (PPH) yang idealnya skornya harus 100 persen seperti protein, karbohidrat, vitamin, lemak dan lain-lain. Namun dari hasil analisa capaian PPH baru pada komoditas padi-padian yang sudah tercukupi dengan skor 78,4.
Seharusnya dalam mengkonsumsi pangan bisa seimbang kebutuhan gizinya, namun warga Kabupaten Sukabumi terbiasa banyak mengkonsumsi makanan berkarbohidrat seperti nasi yang tidak diimbangi asupan gizi lainnya seperti ikan, daging, sayuran, susu dan buah-buahan.
Maka dari itu, asupan gizi yang seimbang untuk anak sangatlah penting mulai dari dalam kandungan agar bisa tumbuh normal. Apalagi, di Kabupaten Sukabumi mudah ditemukan makanan yang bergizi seperti ikan laut segar, buah-buahan dan sayuran.
"Dalam pencegahan stunting ini kami berkolaborasi dengan dinas dan instansi terkait, serta keberadaan Duta Konsumsi Pangan yang anggotanya guru, anak usia sekolah serta tokoh masyarakat diharapkan bisa meningkatkan kualitas konsumsi warga," tambahnya.
Sementara, Asisten Daerah Bidang Ekonomi Pembangunan Doddy Achadiyat Somantri mengatakan Pemkab Sukabumi mendukung adanya program Duta Konsumsi Pangan dan penurunan stunting karena daerah ini merupakan urutan pertama untuk kasus stunting di Jabar.
Dengan adanya program ini kualitas konsumsi pangan masyarakat bisa meningkat, karena sampai sekarang rata-rata skor PPH konsumsi baru mencapai angka 76,9, katanya.
"Kabupaten Sukabumi saat ini sudah memiliki Duta Konsumsi Pangan yang tugasnya untuk menyebar informasi kepada masyarakat terkait pangan ideal yang harus dikonsumsi masyarakat untuk mencegah stunting," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sukabumi Adi Purnomo di Sukabumi, Minggu.
Menurut dia, pecegahan stunting ini menjadi fokus pihaknya karena masih banyak ditemukan kasus di kabupaten terluas di Pulau Jawa dan Bali ini. Pencegahan ini harus dilakukan sejak anak dalam kandungan dan masa keemasan (pertumbuhan).
Asupan pangan tersebut bisa dilihat dari pola pangan harapan (PPH) yang idealnya skornya harus 100 persen seperti protein, karbohidrat, vitamin, lemak dan lain-lain. Namun dari hasil analisa capaian PPH baru pada komoditas padi-padian yang sudah tercukupi dengan skor 78,4.
Seharusnya dalam mengkonsumsi pangan bisa seimbang kebutuhan gizinya, namun warga Kabupaten Sukabumi terbiasa banyak mengkonsumsi makanan berkarbohidrat seperti nasi yang tidak diimbangi asupan gizi lainnya seperti ikan, daging, sayuran, susu dan buah-buahan.
Maka dari itu, asupan gizi yang seimbang untuk anak sangatlah penting mulai dari dalam kandungan agar bisa tumbuh normal. Apalagi, di Kabupaten Sukabumi mudah ditemukan makanan yang bergizi seperti ikan laut segar, buah-buahan dan sayuran.
"Dalam pencegahan stunting ini kami berkolaborasi dengan dinas dan instansi terkait, serta keberadaan Duta Konsumsi Pangan yang anggotanya guru, anak usia sekolah serta tokoh masyarakat diharapkan bisa meningkatkan kualitas konsumsi warga," tambahnya.
Sementara, Asisten Daerah Bidang Ekonomi Pembangunan Doddy Achadiyat Somantri mengatakan Pemkab Sukabumi mendukung adanya program Duta Konsumsi Pangan dan penurunan stunting karena daerah ini merupakan urutan pertama untuk kasus stunting di Jabar.
Dengan adanya program ini kualitas konsumsi pangan masyarakat bisa meningkat, karena sampai sekarang rata-rata skor PPH konsumsi baru mencapai angka 76,9, katanya.
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019
Tags: