Jakarta (ANTARA) - Wakil Sekretaris Jenderal PBB dan Direktur Eksekutif Program Lingkungan PBB (UNEP) Inger Andersen menyebut hutan Amazon, basin Kongo dan hutan hujan Indonesia sebagai benteng alami pertahanan melawan perubahan iklim berdasarkan kemampuannya dalam mitigasi dan adaptasi.
Andersen dalam pernyataan di laman resmi UNEP, Jumat, menyebutkan kebakaran yang sedang berlangsung di hutan hujan Amazon, Brazil, adalah pengingat keras akan krisis lingkungan yang dihadapi dunia baik dari isu iklim, keanekaragaman hayati dan polusi.
Baca juga: Gambut Indonesia sama pentingnya dengan hutan Amazon
“Kita tidak dapat menanggung kerusakan yang lebih besar lagi dari sumber alam berharga ini, yang merupakan rumah dari 33 juta orang, termasuk 420 komunitas adat, 40.000 spesies tumbuhan, 3.000 spesies ikan air tawar dan lebih dari 370 tipe reptil,” kata Andersen.
Ia mengatakan mengelolanya secara berkelanjutan akan menjadi bagian penting mengembalikan kerusakan yang telah terjadi.
Sedangkan kegagalan untuk menghentikan kerusakan akan berdampak parah pada kesehatan manusia dan mata pencaharian, menghancurkan keanekaragaman hayati yang kaya dan membuat dunia lebih terekspos pada krisis iklim dan lebih banyak bencana.
Baca juga: Kebakaran hutan Amazon dikhawatirkan picu lonjakan emisi karbon global
UNEP, lanjutnya, siap berdiri bersama negara-negara anggota untuk bekerja --termasuk Brasil-- menangani krisis saat ini dan mendukung upaya-upaya mereka untuk memenuhi target Kesepakatan Paris (Paris Agreement) yang serius.
“Brazil telah memiliki tradisi yang panjang dalam melindungi Amazon dan kita akan melanjutkan bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat Brazil, menyediakan ilmu, alat dan penilaian untuk memandu kebijakan berbasis bukti, mengumpulkan negara-negara anggota untuk mengatasi tantangan lingkungan yang mendesak, dan mengadvokasi atas nama Amazon dan hutan lainnya di seluruh dunia,” lanjut Andersen.
Pada Konferensi Tingkat Tinggi Aksi Perubahan Iklim yang diadakan Sekretaris Jenderal PBB, UNEP akan bergabung dengan negara-negara anggota, kolega PBB, sektor swasta dan masyarakat sipil untuk memperkuat perlindungan hutan-hutan di Bumi dan para pembela lingkungan yang menghabiskan hidup mereka bekerja menyelamatkan sumber daya tersebut.
“Kami mendesak negara-negara anggota untuk datang bersama dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memadamkan kebakaran yang sedang berlangsung, untuk mencegah kebakaran lebih lanjut dari awal dan untuk melindungi hutan Amazon untuk kepentingan Brazil dan dunia,” ujar Andersen.
Baca juga: Presiden Brazil: Tentara akan bantu padamkan kebakaran Amazon
UNEP sebut Hutan Amazon benteng alami lawan perubahan iklim
24 Agustus 2019 15:26 WIB
Hutan Amazon (Reuters)
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019
Tags: