Satu-satunya pemain tunggal Indonesia yang tersisa pada babak perempat final itu kalah oleh pemain asal India Sai Praneeth dengan skor 22-24, 14-21.
Dalam pertandingan yang mulai dipadati penonton setelah hari-hari sebelumnya tidak begitu ramai itu, pemain Indonesia unggulan keempat tersebut berusaha mengimbangi permainan Praneeth pada gim pembuka.
Baca juga: Jonatan awali perjuangan Indonesia di perempat final kejuaraan dunia
Meski tertinggal sejak awal, ia tidak membiarkan dirinya terpaut jauh. Sempat tertinggal 4-8 namun kemudian berhasil menyamakan kedudukan 10-10.
Jonatan Christie sempat mendapat peluang untuk merebut gim pertama saat memimpin 21-20, namun Praneeth-lah yang akhirnya merebut kemenangan 24-22.
Pada gim kedua Jonatan yang mendapat dukungan penonton dari tribun, langsung tertinggal 0-3 kemudian 1-7 dan tidak pernah mampu mengejar ketertinggalannya.
Pemain peringkat empat dunia itu sempat memperpendek jarak dengan meraih empat poin beruntun melalui serangannya hingga angka 12-15, namun kemudian tertinggal lagi sebelum menyerah 14-21.
Seusai pertandingan pemain yang baru pertama kali mencapai perempat final Kejuaraan Dunia 2019 itu mengaku ragu-ragu menerapkan pola permainannya.
"Saya mengaku dari awal main sempat beberapa kali ragu menerapkan strategi dan pola permainannya, beberapa kali juga Sai Praneeth saya rasa mengambil kesempatan itu juga, dari pertama dia coba menyerang saya terus.
"Saya coba mengimbangi untuk terus bermain reli karena dia berusaha semaksimal mungkin untuk bermain cepat terus, karena mungkin dia menghindari permainan reli," kata pemain yang akrab dipanggil Jojo itu.
Jojo juga mengaku mengalami sedikit gangguan pada pergelangan kaki kanannya yang membatasi pergerakannya sehingga pada gim kedua ia tertinggal jauh.
Ia mengaku trauma karena sebelumnya pernah mengalami hal serupa. "Itu alasan saya kenapa set kedua tempo permainannya sedikit kendor," ujarnya.
Baca juga: Jonatan tembus perempat final untuk pertama kali
Baca juga: Indonesia sisakan empat wakil di perempat final