Pasuruan (ANTARA News) - Hari Murti dari divisi Penghitungan dan IT KPU Kabupaten Pasuruan akhirnya meminta maaf atas terjadinya kekacauan akses data hasil Pilkada Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Minggu (18/5) malam. Hari Murti mengungkapkan, akses data hasil Pilkada Kabupaten Pasuruan yang disedianya bisa diketahui lewat real count di KPU Kabupaten Pasuruan tidak bisa dilanjutkan karena terjadi kekacauan. Kekacauan terjadi, katanya, akibat arus lalu lintas pengiriman data hasil Pilkada lewat SMS terjadi kelebihan kapasitas, sehingga akses data lewat real count terhenti dan masyarakat tidak bisa mengetahui perkembangan hasil Pilkada. Kecakauan akses data hasil Pilkada juga sempat memicu kemarahan para wartawan yang meliput di KPU sejak pagi hari. Hari Murti menuding para wartawan yang menjadi biang kekacauan tersebut. Fasilitas Hot Sport di KPU Kabupaten Pasuruan menjadi kacau karena terlalu padat lalu lintasnya karena banyak digunakan wartawan mengrim berita. Wartawan memaklumi, jika wartawan yang ada di Press Room banyak yang menggunakan fasilitas hot spot, tapi menolak dikatakan sebagai biang kekacauan lalu lintas pengiriman data. Hari Murti menyebutkan, dari 2.022 TPS baru sekitar 700 TPS atau sekitar 30 persen yang telah mengirimkan hasil Pilkada lewat SMS. Namun dari data yang masuk itu Hari Murti juga belum bisa menjelaskan pasangan siapa yang telah lebih unggul. Hari Murti menegaskan, belum bisa menjelaskan hasil sementara Pilkada Kabupaten Pasuruan. Ia minta maaf agar masyarakat bersabar sementara untuk menunggu hasil Pilkada lewat hitungan secara manual. Jadwal kegiatan penghitungan hasil Pilkada secara manual akan mlai dilakukan mulai Senin (19/5) besok hingga Rabu (21/5) di tingkat kecamatan. Selanjutnya pada Kamis (22/5) dan Jumat (23/5) akan dilakukan penghitungan secara manual di KPU Kabupaten Pasuruan.(*)